Yangon/Kuala Lumpur, (ANTARA News) - Amerika Serikat akan mengumumkan paket bantuan bagi Myanmar serta memberikan pertolongan kepada ratusan ribu penduduk yang terkena bencana banjir, kata Menteri Luar Negeri John Kerry, Rabu.

Pemerintah Myanmar, Senin, meminta bantuan internasional untuk meningkatkan upaya pertolongan.

Menurut Reuters, Kerry mengatakan di Kuala Lumpur, kedutaan besar AS di Yangon bekerja sama dengan para pejabat Myanmar untuk menentukan prioritas bantuan.

"Kami berharap bahwa akibat dari bencana ini bisa diatasi dengan minimnya kekacauan dan korban jiwa lebih jauh," kata Kerry dalam pertemuan dengan menteri-menteri luar negeri Asia Tenggara yang diketuainya bersama Menlu Myanmar Wunna Maung Lwin.

Lebih dari 250 ribu orang terkena dampak banjir dan 69 lainnya tewas, dalam bencana yang dipicu oleh hujan pekan lalu, demikian pernyataan Kementerian Kesejahteraan Sosial, Bantuan dan Transmigrasi.

Harian Myanma Ahlin yang mengutip pernyataan kementerian tersebut, juga melaporkan bahwa air meluap hingga di atas jalur limpasan di 40 bendungan di seluruh negara.

Seruan Myanmar untuk bantuan internasional itu menandai perubahan besar dibandingkan 2008, ketika pemerintahan militer saat itu menjauhkan diri dari bantuan internasional saat terjadinya badai Nargis yang menyebabkan 130 ribu orang tewas.

Sementara para pekerja bantuan masih berjuang untuk menjangkau beberapa kawasan paling parah terkena banjir dan lawasan terpencil, pemerintah melakukan tindakan pencegahan dengan mengeluarkan peringatan banjir bagi warga yang tinggal di kawasan delta Ayeyarwady di Myanmar baratdaya.

Air bah dari utara diperkirakan mengalir ke kawasan itu, sehingga meningkatkan permukaan sungai hingga ke tingkat membahayakan.

Berdasar harian Global New Light of Myanmar, evakuasi warga usia lanjut, perempuan dan anak-anak di Ayeyarwady masih dilakukan.

Kawasan tersebut merupakan daerah penghasil beras utama Myanmar dan PBB mengungkapkan kekhawatiran bahwa keamanan pangan di negara itu bisa terkena dampaknya.

Menurut harian Myanma Ahlin, lebih dari 1,1 juta acre lahan pertanian, sebagian besar berupa sawah, terendam banjir. Lebih dari 65 ribu acre lahan rusak.

Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) mengatakan akan memberikan bantuan selimut, matras tidur dan lembaran plastik, menanggapi permintaan bantuan dari pemerintah Myanmar tersebut.

Kedubes Tiongkok di Yangon juga telah mendistribusikan pasokan bantuan pekan ini.

(S022)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015