Bergeraknya biasanya baru di bulan Juni, Juli. Mulai agak meroket September, Oktober. Nah pas November itu bisa begini
Bogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi akan meroket pada semester dua tahun ini meski pada semester satu ada indikasi mengalami perlambatan.

"Seperti yang sudah kita perkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi di semester 1 kira-kira 4,7, ini harapannya mentok," kata Presiden Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan Bogor, Rabu petang.

Ia menambahkan, pada semester kedua tahun ini angka itu akan merangkak naik.

Hal itu karena terkait dengan serapan anggaran baik dalam APBN, APBD provinsi dan kabupaten/kota.

"Bergeraknya biasanya baru di bulan Juni, Juli. Mulai agak meroket September, Oktober. Nah pas November itu bisa begini," kata Jokowi sambil menjulurkan tangannya naik ke langit.

Ia menegaskan, cara-cara seperti itu sejatinya harus mulai diubah sehingga di antara Januari hingga Juni ada uang yang beredar.

Selain serapan anggaran, sejumlah hal yang juga dinilainya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di antaranya spending BUMN dan belanja swasta.

Ia tidak menampik bahwa ada pengaruh eksternal yang mempengaruhi ekonomi Indonesia dimana di banyak negara lain pun terjadi kondisi yang serupa.

"Kalau kita lihat dari serapan anggaran yang jelas kita harapkan ini mentok dulu. Dasarnya sudah 4,7 baru nanti naik," katanya.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015