dengan berat hati saya harus mengatakan kepada Anda bahwa sebuah tim pakar internasional telah memastikan secara konklusif bahwa potongan puing pesawat di Pulau Reunion adalah memang dari MH370
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Potongan sayap yang terdampar di Pulau La Reunion di Samudera Hindia pekan lalu adalah bagian dari puing pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH370, kata Malaysia seperti dikutip Reuters, memastikan penemuan jejak pertama pesawat yang hilang tahun lalu itu.

"Hari ini, 515 hari sejak pesawat itu hilang, dengan berat hati saya harus mengatakan kepada Anda bahwa sebuah tim pakar internasional telah memastikan secara konklusif bahwa potongan puing pesawat di Pulau Reunion adalah memang dari MH370," tegas Perdana Menteri Najib Razak pada pidato televisi dini hari lalu.

"Saya ingin menjamin kepada semua yang terdampak oleh tragedi ini bahwa pemerintah Malaysia bertekad untuk melakukan apa saja untuk menyingkapkan kebenaran atas apa yang telah terjadi," kata Najib.

Pengumuman Malaysia ini menutup sebuah babak dari salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan namun baru memberikan petunjuk kecil kepada keluarga 239 penumpang dan awak MH370 mengenai mengapa itu terjadi.

"Ini bukan akhir," kata Jacquita Gonzales yang kehilangan suaminya Patrick Gomes, pramugara MH370. "Kendati mereka menemukan sesuatu, Anda tahu, ini bukanlah ujungnya. Mereka masih harus mencari seluruh pesawat dan juga orang-orang tercinta kami. Kami tetap menginginkan mereka kembali."

Malaysia Airlines sendiri menggambarkan penemuan ini sebagai terobosan besar dalam mengungkap hilangnya MH370.

"Kami memperkirakan dan berharap ada banyak lagi objek yang ditemukan yang akan bisa membantu menyingkapkan misteri ini," kata Malaysia Airlines dalam pernyataannya begitu Najib selesai berpidato.

Fragmen sayap yang disebut flaperon itu terdampar di La Reunion pekan lalu dengan sudah tertutup teritip atau siput laut pada permukaannya.

Kendati Malaysia sudah memastikan puing itu adalah bagian MH370, pihak berwajib Prancis belum mau mengumumkan kepastiannya dengan hanya mengatakan "praduga yang sangat kuat" bahwa puing itu memang dari MH370.

Jaksa Prancis Serge Mackowiak mendasarkan kesimpulan awalnya ini dari data teknis yang diberikan baik pihak pabrik (Boeing) maupun maskapai Malaysia Airlines, namun tidak ada petunjuk bahwa para pakar telah menemukan nomor seri atau tanda-tanda khusus yang bisa mengaitkan dengan potongan puing itu.

Boeing sendiri sudah mengatakan bahwa flaperon itu berasal dari sebuah jet Boeing 777 berdasarkan karakteristik teknik, warna, dan struktrurnya, demikian Reuters.




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015