Jakarta (ANTARA News) - Jamaah haji diimbau untuk meningkatkan konsumsi air putih selama berada di Arab Saudi, mengingat udara di negara tersebut yang sangat panas dengan kelembaban yang rendah.

"Orang kita dikenal sangat sedikit mengkonsumsi air (minum)," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, di Jakarta, Kamis.

Padahal, kata dia, dengan kelembaban udara di Arab Saudi yang rendah, jamaah tidak sadar cairan tubuh berkurang, karena penguapan terus terjadi meski tubuh tidak mengeluarkan keringat.

"Konsumsi air (minum) sebanyak-banyaknya," ujarnya mengingatkan. Suhu udara di Arab Saudi pada musim haji tahun ini diperkirakan terus bergerak naik, dan pada puncak haji yaitu Wukuf di Arafah, suhu bisa menembus 53 derajat celcius.

Oleh karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) selaku penyelenggara haji, lanjut dia, akan meningkatkan jumlah pasokan air minum selama di Mina, Musdalifah, dan Arafah, agar jamaah tidak kekurangan air minum.

"Jumlah air minum akan ditambah dua kali lipat," kata Menag.

Ia juga mengatakan untuk meningkatkan kenyamanan jamaah pada puncak haji, Kemenag sedang mengupayakan pergantian karpet serta memberi penyejuk udara di dalam tenda.

"Selama ini itu tidak ada, dengan udara yang sangat panas, perlu penyejuk udara ," ujarnya.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015