Jakarta (ANTARA News) - Iklim tropis Indonesia, dengan banyak sinar matahari setiap hari, memungkinkan pemanfaatan kapal berpenggerak tenaga surya menurut peneliti arsitektur perkapalan asal Swiss, Jeremie Lagarrigue.

"Indonesia bisa segala macam, termasuk dalam sumber daya ramah lingkungan. Mungkin kita bisa membuat kapal menggunakan tenaga surya," kata Jeremie saat berkunjung ke kampus Universitas Indonesia Depok, Kamis.

Jeremie, yang juga petinggi perusahaan pembuat kapal Hydros Innovation SA, mengatakan sinar matahari yang melimpah di Indonesia bisa menjadi sumber energi untuk mengoperasikan kapal.

"Di Indonesia berlimpah mataharinya, di Swiss cuma lima bulan ada matahari," kata dia.

Meski hanya sedikit mendapat sinar matahari, ia menjelaskan, hampir setiap rumah di Swiss memiliki panel surya untuk menampung energi ramah lingkungan.

Ia menyayangkan Indonesia yang memiliki sumber energi surya melimpah masih bergantung pada penggunaan bahan bakar fosil.


Rencana Kerja Sama

Staf pengajar Program Studi Teknik Perkapalan Universitas Indonesia Dr. Sunaryo menjelaskan Universitas Indonesia akan bekerja sama dengan pusat penelitian Hydros untuk transfer teknologi perkapalan.

"Maunya dia seperti itu, dia akan bantu transfer teknologi. Karena Swiss itu unggul di tingkat kepresisian, teknologi tingginya, dan dia mau bantu Indonesia untuk ke sana," jelas Sunaryo.

Sunaryo mengatakan kerja sama dengan lembaga Jeremie Lagarrigue itu ditujukan untuk mengembangkan kebutuhan sektor maritim Indonesia dengan dukungan teknologi dan pengetahuan dari Swiss.

Hydros merancang kapal-kapal berkecepatan tinggi dengan sumber daya ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan energi gelombang laut.

Jeremie antara lain merancang kapal-kapal yang bisa melayang beberapa inci di atas permukaan air, menghemat konsumsi bahan bakar hingga 50 persen, dan bobotnya lebih ringan dari kapal penumpang biasa.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015