Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2015 mencapai 4,67 persen, melambat dibandingkan triwulan I-2015 yang mencapai 4,72 persen sehingga pertumbuhan ekonomi semester I-2015 mencapai 4,70 persen.

Keterangan BPS yang diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2015 mencapai Rp2.866,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.239,3 triliun.

Ekonomi Indonesia triwulan II-2015 terhadap triwulan II-2014 (y-on-y) tumbuh 4,67 persen, melambat dibanding capaian triwulan II-2014 yang tumbuh 5,03 persen dan triwulan I-2015 yang tumbuh 4,72 persen.

Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai jasa pendidikan yang tumbuh 12,16 persen. Dari sisi pengeluaran didukung oleh hampir semua komponen dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 4,97 persen.

Ekonomi Indonesia triwulan II-2015 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh 3,78 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 10,09 persen, sedangkan dari sisi Pengeluaran pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 32,17 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2015 (c-to-c) tumbuh 4,70 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian yang mengalami penurunan sebesar 3,58 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didorong oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 4,99 persen.

Struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II-2015 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 58,35 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 22,31 persen, dan Pulau Kalimantan 8,22 persen.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015