Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden 2009-2014 Prof Dr H Boediono, MEc mengemukakan ada tiga institusi atau kelembagaan yang sangat menentukan dalam mempertahankan ketahanan bangsa Indonesia dalam mewujudkan sasaran jangka panjangnya.

"Ada tiga institusi yang sangat krusial dalam menentukan survival jangka panjang kita," katanya dalam wawancara khusus dengan Antara di Jakarta, Kamis, terkait 70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Menurut dia, ketiga institusi tersebut harus dibangun dalam jangka panjang dan antargenerasi serta dilaksanakan secara berkelanjutan sehingga fungsi dan perannya juga menjadi institusi yang baik.

Ia memaparkan, institusi pertama adalah bidang politik. "Tidak bisa tidak ternyata politik itu hal yang paling mendasari karena banyak aturan main di masyarakat yang ditentukan dalam proses politik seperti dalam pembuatan undang-undang," katanya.

Boediono mengemukakan sangat penting agar mereka yang menjadi pelaku institusi bidang politik berasal dari anak-anak bangsa terbaik.

Boediono mengakui bahwa saat ini ada kecenderungan bahwa mereka yang tergolong "the best and the brightest" (yang terbaik dan yang cemerlang) malah menjauh dari dunia perpolitikan.

"Kalau dalam masa perjuangan kemerdekaan, the best and the brightest menjadi ujung tombak perjuangan politik kita, makanya mereka berhasil," katanya.

Tokoh bangsa kelahiran Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943 itu mengemukakan, bila generasi terbaik dan cemerlang masuk ke dalam partai politik maka "kita semua bisa merasa lebih aman karena mereka berpotensi untuk membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik."

Boediono juga menuturkan, institusi kedua yang sangat penting adalah birokrasi yang merupakan pelaksana aturan main yang diberlakukan di masyarakat.

Karena birokrasi umumnya memiliki kewenangan publik, maka ia mengatakan birokrasi harus berada di tangan yang benar karena dampaknya luar biasa.

"Reformasi birokrasi adalah prioritas utama," katanya dan menambahkan perlu adanya cetak biru jangka panjang sehingga penerapannya juga bisa dilakukan secara berkesinambungan.

Sedangkan institusi ketiga adalah terkait dengan fondasi fisik, yaitu infrastruktur yang dinilai sangat penting karena bisa menjadi sarana yang penting guna menyatikan bangsa.

Boediono mengharapkan pembangunan jaringan infrastruktur seperti di bidang transportasi harus dapat menyatukan bangsa terlebih karena 70 persen wilayah Indonesia adalah lautan atau perairan.

"Sehingga fokus saat ini benar harus di laut tetapi nanti tentunya terintegrasi dengan yang ada di darat," katanya.

Boediono juga mengingatkan perlunya beragam cetak biru jangka panjang seperti dalam membangun transportasi dan energi yang harus tetap relevan hingga 100 tahun ke depan.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015