Washington (ANTARA News) - Petenis unggulan Inggris Andy Murray memperoleh kekalahan telak dalam pertandingan pemanasan pertama jelang turnamen AS Terbuka, pada Rabu (5/8) waktu setempat, oleh Teymuraz Gabashvili pada ATP dan WTA Washington Terbuka.

Petenis Rusia yang menempati peringkat ke-53 dunia itu mampu mengalahkan petenis peringkat ketiga dunia Murray dengan skor 6-4, 4-6, 7-6(7/4) selama dua jam 42 menit untuk melaju putaran ketiga pada ATP dan WTA Washington Terbuka.

Murray, petenis unggulan pertama Washington Terbuka itu, melakukan servis pada set ketiga dan kurang dua poin menuju kemenangan sebelum Gabashvili menyeimbangkan skor 5-5 dan merebut poin tie-break keempat untuk mengamankan kemenangan.

"Itu adalah pertandingan yang sengit. Tentu saja mengecewakan tidak menang set ketiga saat saya punya kesempatan. Saya berjuang dengan ritme saya sendiri. Tadi ada sejumlah permainan reli-reli yang bagus. Dia melakukan servis yang baik dalam momentum yang pas, terutama pada set ketiga," kata Murray.

Gabashvili, yang punya rekor tiga kemenangan dan 22 kekalahan melawan petenis-petenis 10 besar dunia, memukul 30 winner dan hanya membuat 15 kesalahan pukulan serta meraih 86 persen pada poin servis pertama saat mengalahkan Murray.

"Setiap kali Anda mengalahkan Andy Murray 7-6 dalam set ketiga, itu adalah sesuatu yang spesial, 100 persen itu adalah kemenangan terbaik saya," kata Gabashvili.

Kekalahan itu mengejutkan petenis Skotlandia berusia 28 tahun itu, yang bermain gemilang dalam tim Piala Davis Inggris melampaui tim Prancis pada Juli setelah pertandingan semifinal di Wimbledon.

Murray yang merupakan juara turnamen AS Terbuka 2012 dan Wimbledon 2013 harus bekerja lebih keras dua pekan sebelum kejuaraan di lapangan Flushing Meadows dimulai pada 31 Agustus.

"Pukulan Servis Teymu sudah baik, tapi saya biasanya mampu mengembalikan bola lebih baik dari yang saya lakukan tadi. Itu sangat merugikan saya malam ini. Cukup mengesalkan, kata Murray.

Gabashvili, yang akan menghadapi petenis Lithuania Ricardas Berankis, telah mengasah kemampuannya dalam tiga pekan sebelumnya dalam Tim Tenis Dunia, sebuah liga AS yang tanpa tambahan skor dan set-set pendek dengan julukan pemain paling berharga yang disematkan kepada Gabashvili.

"Tubuh saya sangat lelah, tapi saya belajar untuk memainkan poin-poin penting dan saya belajar untuk bermain agresif dan tanpa takut. Saya punya kepercayaan diri sekarang. Itu sangat membantu saya," kata Gabashvili.

Gabashvili, yang pernah kalah dari Murray pada 2014 di Shanghai dalam pertemuan pertama mereka, mengalahkan petenis Inggris itu dengan sebuah pukulan backhand untuk merebut set pertama setelah 45 menit.

Petenis Rusia itu juga mengirim pukulan forehand dan mencetak skor tipis 4-3 untuk Murray pada set kedua. Murray mengalahkan Gabasvili pada game kesembilan set ketiga dan hanya dua poin dari kemenangan sebelum menyerah pada pukulan servis dengan pukulan backhand yang menyilang.

Gabashvili memenangkan empat poin final tie-break, poin terakhir dengan sebuah backhand winner dan sebuah kepalan tangan untuk merayakannya. Demikian laporan AFP.

(Uu.I026/D011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015