Solo (ANTARA News) - Sebanyak 67.320 warga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau yang berkepanjangan pada 2015.

"Sebanyak 67.320 jiwa yang mengalami krisis air bersih itu tersebat di 36 desa di delapan kecamatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri Bambang Haryanto di Wonogiri, Jumat.

Ia mengatakan daerah yang paling parah dilanda kekeringan, yaitu Kecamatan Paranggupito meliputi delapan desa dengan jumlah penduduk 8.456 jiwa (2.922 kepala keluarga), Pracimantoro meliputi tujuh desa dengan penduduk 23.582 jiwa (5.999 KK), Giritontro meliputi lima desa dengan jumlah penduduk 12.740 jiwa (3.465 KK).

Di Kecamatan Nguntoronadi meliputi tujuh desa dengan jumlah penduduk 4.993 jiwa (1.456 KK), Giriwoyo meliputi empat desa dengan jumlah penduduk 8.180 jiwa (2.125 KK), Eromoko meliputi empat desa dengan jumlah penduduk 6.953 jiwa (1.580 KK).

Selain itu, di Kecamatan Manyaran meliputi dua desa dengan jumlah penduduk 2.290 jiwa (590 KK), dan Selogiri satu desa dengan penduduk 126 jiwa (32 KK).

Bambang mengatakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, biasanya warga mengandalkan air sumur dan telaga-telaga.

Akan tetapi, katanya, sekarang ini hampir semua sumur dan telaga mengalami kekeringan akibat musim kemarau.

"Ya mereka untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi yang mampu membeli sendiri, tetapi yang tidak mampu dengan terpaksa harus menunggu droping air bersih dari pemerintah setempat atau bantuan dari pihak ketiga," katanya.

Ia mengatakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih 67.320 jiwa yang tersebar di delapan kecamatan itu per hari, diperlukan droping air bersih 538 tangki dengan biaya sekitar Rp94,2 juta.

"Itu baru kebutuhan dana per hari, dan apabila kemarau itu sampai Oktober dananya sangat besar sekali untuk kebutuhan operasional beli air tersebut," katanya.

Upaya mencari mata air dan membuat sumur bor di daerah-daerah kekeringan tersebut, Bambang mengatakan saat ini terus dilakukan.

"Kami berharap ada pihak ketiga atau pemerintah pusat untuk membuat sumur bor di daerah ini sehingga kekeringan tidak terus terjadi hampir setiap tahun," katanya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonogiri Suharno mengatakan Wonogiri memang telah berhasil membangun Waduk Serbaguna Gajah Mungkur, tetapi warga di daerah itu tidak bisa menikmati air tersebut.

"Warga kita hanya sebagian kecil saja yang menikmati, air itu banyak dimanfaatkan warga yang ada seperti di daerah Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar, Sragen, dan bahkan sampai daerah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur," katanya.

Pewarta: Joko Widodo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015