Muhammadiyah harus tetap berjalan lurus dalam mengambangkan dakwahnya, karena kalau tidak tetap lurus maka dapat mengalami guncangan
Makassar (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2010-2015 Din Syamsuddin mengingatkan PP Muhammadiyah periode lima tahun ke depan agar pandai-pandai memimpin organisasi umat Islam terbesar kedua itu karena potensi bahaya yang mengancam.

"Saya mengingatkan kepada Pak Haedar dan jajarannya untuk pandai dan cermat memimpin Muhammadiyah agar dapat membawa organisasi tersebut mengembangkan visi dan misinya yakni melakukan pencerahan," kata Din Syamsuddin dalam pidatonya pada serah terima jabatan PP Muhammadiyah periode 2010-2015 kepada PP Muhammadiyah periode 2015-2020 di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat.

Menurut Din Syamsuddin, potensi bahaya yang mengancam Muhammadiyah adalah adanya dua kelompok yang memiliki paradigma berbeda yang menginginkan Muhammadiyah dapat mengikuti paradigma tersebut.

Kelompok pertama, kata dia, menginginkan agar Muhammadiyah menjadi organisasi ekslusif serta kelompok kedua organisasi yang liberal.

"Muhammadiyah harus tetap berjalan lurus dalam mengambangkan dakwahnya, karena kalau tidak tetap lurus maka dapat mengalami guncangan," katanya.

Din menegaskan, bahwa Muhammadiyah bersikap independen, tidak berafiliasi pada kekuatan politik manapun tapi terbuka untuk menjalin komunikasi dengan siapapun.

Menurut dia, Muhammadiyah harus terus beroriensi pada aksi dalam menjalankan dakwahnya.

Pada kesempatan tersebut, Din juga menyatakan pujian terhadap 13 nama anggota PP Muhammadiyah yang disebutnya sebagai figur-figur yang layak memimpin Muhammadiyah.

Dari 13 nama tersebut, sembilan adalah wajah lama yakni anggota PP Muhammadiyah periode 2010-2015 serta empat wajah baru yakni Busyro Muqoddas, Muhadjir Effendi, Suyato, dan Hajriyanto Y Thohari.

"Keempat wajah baru itu semuanya mumpuni. Kalau wajah lama saya sudah kenal semua, mereka mumpuni dan layak jadi pimpinan Muhammadiyah," katanya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015