Salah satu yang bisa kita jawab dengan adanya krisis ekonomi saat ini adalah bagaimana kita bisa melakukan inovasi produk. Pasar tetap ada dan tak akan pernah berhenti sehingga bagaimana kita bisa menangkap peluang,"
Surakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengajak pengusaha mikro, kecil, menengah hingga besar untuk selalu menciptakan inovasi produk apalagi di saat perekonomian dunia alami kelesuan, mengingat pasar sebenarnya tetap tersedia.

"Salah satu yang bisa kita jawab dengan adanya krisis ekonomi saat ini adalah bagaimana kita bisa melakukan inovasi produk. Pasar tetap ada dan tak akan pernah berhenti sehingga bagaimana kita bisa menangkap peluang," kata Mendag Rachmat Gobel di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat.

Hal tersebut disampaikan saat membuka Pameran Pangan Nusa dan Produk Dalam Negeri Regional Tahun 2015 yang berlangsung 7-10 Agustus 2015.

Hadir dalam acara itu antara lain Penjabat Wali Kota Surakarta Boedi Soeharto dan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina.

Menurut Menteri, sejumlah negara diketahui tak banyak yang terpengaruh perekonomian dalam negerinya saat terjadi kelesuan ekonomi global, karena mampu menciptakan inovasi.

Dia mencontohkan Jepang. Negara itu tak terlalu berpengaruh dengan adanya krisis dunia, karena mereka mampu menciptakan inovasi berbagai produk.

Rachmat mengatakan, Indonesia yang banyak memilik potensi produk sebenarnya juga bisa menciptakan berbagai inovasi yang sebenarnya saat ini sudah mulai dilakukan.

Dia mencontohkan, sejumlah pengusaha nasional mampu melakukan inovasi coklat dalam berbagai bentuk kemasan dan rasa yang ternyata disambut positif oleh masyarakat.

"Dulu yang banyak dikenal hanya coklat Silver Queen. Tapi sekarang sudah banyak inovasi coklat Indonesia yang disukai pasar lokal bahkan sudah menembus pasar global," katanya.

Selain melaakukan inovasi, kata Rachmat, promosi melalui pameran juga perlu dilakukan agar produk dikenal di kalangan masyarakat luas.

Kementerian Perdagangan, katanya, akan terus menggali berbagai potensi produk Indonesia yang bisa dikembangkan sehingga tidak hanya dikenal dikalangan lokal tapi juga pasar internasional.

"Saya selalu optimistis bahwa produk kita akan selalu terus bersaing dengan melakukan inovasi dan promosi secara berkesinambungan," katanya.

Menteri juga mengatakan, Indonesia tak bisa lagi terlalu menggantungkan ekspor kelapa sawit, apalagi saat ini harga CPO di pasar dunia cenderung melemah.

Srie Agustina mengatakan, pameran tersebut merupakan bentuk dukungan pembinaan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

"Kita ingin menjembatani pengusaha UMKM dengan pengusaha besar agar mereka bisa saling bertemu dan bisa menghasilkan kerja sama," kata Srie.

Dikatakan, sebanyak 136 UMKM dari 12 provinsi ikut dalam pameran tersebut dengan menampilkan berbagai produk unggulan.

Srie mengatakan, sebelum diadakan di Surakarta pada 7-10 Agustus 2015, kegiatan serupa telah dilakukan di Gorontalo pada 31 Mei-3 Juni 2015 dan akan berlangsung di Bukittinggi pada 12-15 September 2015 dan di Jakarta 8-11 Oktober 2015.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015