Gaza/Jerusalem (ANTARA News) - Jet-jet tempur Israel pada Jumat malam (7/8) menghantam fasilitas pelatihan milik gerakan Hamas di pusat Jalur Gaza dan melukai dua orang menurut pejabat medis dan pasukan keamanan.

Ashraf al-Qedra, juru bicara kementerian kesehatan, mengatakan kepada reporter bahwa dua petugas keamanan terluka ringan karena pecahan peluru dari rudal Israel yang ditembakkan ke area timur kamp pengungsi Nuseirat.

Serangan udara Israel itu dilancarkan segera setelah gerilyawan Gaza menembakkan dua roket dari pusat Jalur Gaza ke bagian selatan Israel. Tak ada kerusakan atau korban luka yang dilaporkan akibat kejadian itu menurut Israel Public Radio.

Militer Israel mengonfirmasi serangan udara dalam satu pernyataan, menyatakan bahwa roket yang menyasar lokasi sipil di bagian selatan Israel, mendarat di sebuah area terbuka dan tidak menimbulkan korban.

Menurut pernyataan itu, serangan itu dilancarkan melawan "infrastruktur teror Hamas" di Gaza.

Lt. Col. Peter Lerner, juru bicara militer Israel, menambahkan bahwa sejak awal Agustus banyak roket ditembakkan ke bagian selatan Israel dan kebanyakan masih jatuh di Jalur Gaza, menuduh para teroris menggunakan Jalur Gaza sebagai tempat melancarkan serangan roket.

Dia memperingatkan bahwa Hamas harus memenuhi tanggung jawabnya atau menghadapi konsekuensi.

Pada Jumat, satu kelompok yang loyal pada kelompok Negara Islam (Islamic State/IS), mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran dua roket dari Jalur Gaza ke bagian selatan Israel.

Kelompok itu menyatakan dalam selebaran yang dikirim lewat surel ke reporter bahwa para gerilyawan menembakkan dua roket dari Jalur Gaza ke Israel "merespons serbuan harian Yahudi ke Masjid al-Aqsa dan memaki Nabi Muhammad."

Seperti dilansir kantor berita Xinhua, selebaran dengan tanda bendera hitam dan putih IS dan kelompok, yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan dua roket, menyebut diri "cucu Pengikut Muhammad-daerah Jerusalem."

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015