Kabul (ANTARA News) - Seorang anggota pasukan NATO di Afghanistan dan dua penyerang terbunuh dalam pertempuran Jumat malam di markas pasukan khusus di Kabul, kata pihak berwenang, Sabtu, menyusul serangkaian serangan yang menewaskan puluhan korban dan mencederai banyak orang lain.

Serangan yang meliputi pula ledakan dahsyat sebuah bom di wilayah padat penduduk dan peledakan bom di akademi kepolisian, menjadi serangan besar dan pertama di Kabul sejak Taliban menunjuk pemimpin baru pekan lalu.

Jet militer dan helokopter beterbangan di angkasa hingga Sabtu pagi sementara pasukan keamanan menutup daerah sekitar serangan.

Kepala Urusan Umum Misi Pendukung Tetap NATO di Afghanistan Kolonel Brian Tribus mengatakan pihak berwenang masih mengumpulkan informasi mengenai serangan di fasilitas terpadu di dekat bandara Kabul.

"Salah seorang anggota misi pendukung NATO dan dua orang perusuh terbunuh," katanya tanpa memberi keterangan lebih lanjut.

Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang menewaskan puluhan korban dari pihak taruna akademi kepolisian tetapi tidak menyampaikan pengakuan untuk serangan-serangan lain.

Sumber di pihak keamanan Barat mengatakan, Jumat, penyerang di kamp penyatuan menggunakan bom mobil dan disusul dengan petempur yang memakai senjata api.

Perang Afghanistan antara pemerintah dukungan Barat dan kelompok Taliban semakin meningkat sejak misi pasukan NATO berakhir tahun lalu dan hampir seluruh pasukan asing telah ditarik mundur.

Kabul serang menjadi sasaran Taliban dan penyerang lain yang ingin menciptakan ketidakmapanan di pemerintah yang rapuh.

Serangan itu mengesampingkan setiap harapan akan kemajuan perundingan damai menyusul terpilihnya Mullah Akhtar Mansour sebagai ketua Taliban pekan lalu, yang berjanji akan terus melakukan kekacauan dan telah merenggut ribuan korban jiwa.

Mansour mengambil alih kedudukan itu setelah pendiri gerakan, pertama Mullah Mohammad Omar, diungkapkan telah meninggal dua tahun yang lalu.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015