Jika Jatim terimbas dengan kenaikan harga daging di Jakarta maka pemerintah provinsi sudah menyiapkan antisipasi,"Surabaya (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyiapkan strategi dan langkah untuk mengantisipasi kelangkaan daging sapi dan diharapkan langkah ini dapat meredam keresahan masyarakat.
"Jika Jatim terimbas dengan kenaikan harga daging di Jakarta maka pemerintah provinsi sudah menyiapkan antisipasi," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Salah satu strateginya, kata dia, Pemprov Jatim akan menyembelih sapi sendiri karena sebagai pemerintah harus tetap memberikan pelayanan dan memenuhi kebutuhan daging kepada masyarakat.
"Ini semata-mata menghindari kenaikan harga daging. Namun yang pasti, hingga kini stok sapi masih aman mencapai 4,1 juta ekor," ucapnya.
Pakde Karwo, sapaan akrabnya, memastikan di daerahnya sampai saat ini belum terimbas kenaikan harga daging sapi serta adanya mogok para pedagang berjualan.
Ia menjelaskan, sampai saat ini berdasarkan laporan yang diterimanya, harga daging di pasaran di Jatim masih normal, yakni berkisar Rp99.800 dan stok daging masih aman.
Selain itu, Jatim sekarang masih surplus dan biasanya dikirim ke Jakarta dan Jawa Barat, meski pengiriman saat ini terhenti karena adanya kenaikan harga.
Terkait kekhawatiran mogoknya pedagang, eks Sekdaprov Jatim itu mempersilakan karena merupakan hak, namun sebagai pemerintah pihaknya harus tetap memberikan pelayanan pada masyarakat.
Ia menerangkan, berdasarkan rumus ekonomi, jika ada kenaikan harga pasti suplai akan ditahan dengan harapan harga akan naik lagi.
"Pedagang pasti menunggu waktu yang pas untuk mengeluarkan dagingnya. Makanya dagingnya langka," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari website resmi Pemprov Jatim terkait "update" harga-harga kebutuhan pokok http://www.siskaperbapo.com/ menyebutkan, harga daging sapi murni 10 Agustus sebesar Rp99.800, kemudian harga daging ayam broiler Rp33.300 dan daging ayam kampung Rp58.100.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
