Tripoli (ANTARA News) - Perdana Menteri Libya yang diakui internasional Abdullah al-Thani mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah wawancara langsung di televisi pada Selasa (11/8) malam.

"Jika keluarnya saya adalah solusinya, maka saya umumkan di sini," kata al-Thani dalam acara bincang-bincang di televisi.

Ia menambahkan bahwa surat pengunduran dirinya akan disampaikan ke parlemen pada Minggu.

Sebelumnya faksi-faksi yang berseteru di Libya memulai putaran pembicaraan damai baru yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, untuk menciptakan pemerintah persatuan dengan perwakilan kuat dari parlemen Tripoli ikut bernegosiasi setelah memboikot mereka bulan lalu.

Al-Thani mengatakan pemerintah telah bekerja di kota pelabuhan timur Tobruk sejak aliansi milisi Islam merebut ibu kota Tripoli tahun lalu.

Benghazi, kota utama di bagian timur Libya, juga menghadapi perang setiap hari antara pasukan pro dan  anti pemerintah.

Libya yang jatuh ke dalam kekacauan setelah Muammar Qaddafi terguling tahun 2011 saat ini memiliki dua parlemen yang bersaing untuk mendapat kekuasaan serta beberapa kelompok milisi yang berjuang menguasai kekayaan sumber daya negara itu, demikian seperti dilansir kantor berita AFP. (Uu.B020)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015