Kairo (ANTARA News) - Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Rabu kemarin memenggal kepala seorang sandera asal Kroasia dan lalu menyebarkan foto jenazahnya dalam pemenggalan warga Barat pertama di Mesir.

Perdana Menteri Kroasia Zoran Milanovic berkata kepada wartawan bahwa dia tidak bisa mengonfirmasi 100 pasti bahwa Tomislav Salopek yang bekerja untuk perusahaan Prancis CGG telah dibunuh.

"Tetapi yang kita lihat tidaklah pantas," kata dia seraya menambahkan pemerintahannya tidak akan menyerah untuk mencari sepanjang ada harapan.

Salopek diculik bulan lalu di Kairo barat. ISIS mengeluarkan tenggat waktu 24 jam Jumat dengan mengancam akan membunuh Salopek jika tahanan perempuan musim tidak dibebaskan dari penjara-penjara Mesir.

Keaslian foto eksekusi belum bisa diverifikasi.

Penculikan Salopek yang akhirnya dibunuh adalah kejadian langka di Mesir yang tengah berperang melawan ISIS di Semenanjung Sinai timur.

Kantor berita Krosia HINA mengutip seorang sumber pada kementerian luar negeri mengatakan bahwa pihaknya tidak punya konfirmasi bahwa Tomislav Salopek telah dibunuh.

Foto yang diposting pada sebuah akun Twitter yang berafiliasi ke ISIS ditulisi keterangan:  "Eksekusi tahanan dari Kroasia yang berpartisipasi dalam perang melawan Negara Islam (ISIS) setelah tenggat waktu habis."

Inggris mengecam eksekusi Salopek itu, sedangkan Prancis mengutuknya sebagai pembunuhan yang keji, dan juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Alistair Baskey menyebutnya "aksi brutal".

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015