Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan pembangunan ruas-ruas tol di Sumatera yang sudah berjalan dapat mendorong penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di daerah yang dilalui pembangunan tol tersebut menjadi lebih baik.

"Ada konsekuensi di pemda dengan pembangunan tol, yakni penyerapan lebih baik dan mengurangi uang-uang di bank daerah saat ini," ujar Menkeu usai menyaksikan penandatanganan perjanjian pembiayaan ruas tol Medan-Binjai antara PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) dan PT Hutama Karya Tbk (HK) di Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan proyek tol yang sudah berjalan juga diharapkan dapat memberi akses untuk pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Selain itu, Menkeu mengatakan adanya dukungan pendanaan proyek tol Trans Sumatera dari pemerintah berupa penambahan penyertaan modal negara (PMN) kepada PT HK, penjaminan dan fasilitas pembiayaan melalui PT SMI menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merealisasikan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini menuturkan pemerintah berharap pembangunan tol di Sumatera dapat menimbulkan dampak berlapis untuk menggerakkan ekonomi.

"Kami mau membuat spill over effect dengan pembangunan ruas jalan tol, khususnya Medan-Binjai yang sudah berjalan," tutur dia.

Menurut Emma, ruas tol Medan-Binjai akan menghubungkan ujung Binjai yang merupakan kawasan industri dengan Binjai sebelah selatan yang merupakan kawasan pertanian dan perkebunan sehingga mendorong pembangunan di kedua kawasan tersebut.

Sementara dukungan pemerintah berupa penambahan PMN sebesar Rp3,6 triliun, Rp1,1 triliun untuk ruas tol Medan-Binjai dan fasilitas peminjaman sebesar Rp481 miliar kepada PT HK.

Sebelumnya penyerapan anggaran di tingkat pemerintah daerah dinilai lambat, bahkan masih ada dana menganggur di bank pembangunan daerah senilai Rp273,5 triliun.

Hingga 30 Juli 2015, dana transfer ke daerah dan dana desa sudah tersalurkan Rp389,3 triliun atau 58,6 persen dari pagu. Dari semua belanja, dana transfer ke daerah dan dana desa menjadi belanja paling besar yang sudah dikeluarkan pemerintah pusat.

Menkeu Bambang meyakini, apabila belanja modal mencapai 85 persen, ekonomi pada semester II akan terdongkrak.

Pewarta: Dyah DA
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015