Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan keuntungan beruntun selama lima hari, karena dolar AS menguat dan permintaan global untuk logam mulia turun.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember kehilangan delapan dolar AS atau 0,71 persen menjadi menetap di 1.115,60 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.

Emas berada di bawah tekanan ketika Indeks Dolar AS naik 0,2 persen menjadi 96,47 pada pukul 18.29 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi para investor.

Harga emas juga mendapat tekanan tambahan menyusul laporan yang dirilis oleh Dewan Emas Dunia (WGC) pada Kamis. Laporan itu mengatakan permintaan emas mencapai tingkat terendah dalam enam tahun terakhir.

Permintaan emas global melemah pada kuartal kedua akibat penurunan pembelian di negara-negara konsumen utama, Tiongkok dan India, WGC mengatakan pada Kamis.

"Jumlah permintaan mencapai 915 ton, jatuh 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama karena penurunan permintaan dari konsumen di India dan Tiongkok," kata WGC dalam laporan kuartalan terbarunya.

"Namun, permintaan di Eropa dan Amerika Serikat meningkat, didorong oleh bauran meningkatnya kepercayaan para pembeli perhiasan dan permintaan yang kuat untuk emas batangan dan koin.

"Ke depan, ada tanda-tanda menggembirakan bergerak ke dalam kuartal tersibuk secara tradisional untuk membeli emas di India dan Tiongkok," WGC menambahkan.

Namun demikian, harga emas merosot pada Juli, awal kuartal ketiga, mencapai tingkat terendah dalam lebih dari lima tahun di 1.072,35 dolar AS per ounce. Sejak itu berbalik naik kembali di atas 1.100 dolar AS per ounce.

Analis juga mencatat bahwa meningkatnya minat dalam ekuitas menempatkan tekanan lain pada logam mulia, karena para pedagang terus menghargakan harapan untuk kenaikan suku bunga AS.

Perak untuk pengiriman September turun 7,7 sen, atau 0,50 persen, menjadi ditutup pada 15,399 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 4,9 dolar AS, atau 0,49 persen, menjadi ditutup pada 995,00 dolar AS per ounce.

(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015