Di Indonesia mungkin saya termasuk yang paling banyak ya sampai tiga kali. Tapi kalau bisa empat sampai lima kali kenapa tidak?
Jakarta (ANTARA News) - Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengaku bisa menebak pola permainan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na sebelum akhirnya memastikan tiket ke semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015.

"Dari awal kita sudah megang permainan ya, terutama saya di depan. Banyak bola-bola yang sudah saya tebak dan pas. Jadi mereka sudah tidak bisa berkembang," ujar Butet, sapaan karib Liliyana di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Jumat.

Pada pertandingan perempat final tersebut, pasangan Indonesia yang akrab disapa Owi/Butet itu memukul mundur wakil Korea Selatan, Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dengan cukup mudah.

Ganda campuran andalan Indonesia itu menyelesaikan dua game pertandingan dalam waktu 39 menit dengan skor akhir 21-8, 21-15.

"Kalau saya nonton dari video permainannya, mereka cuma kuat. Jadi sebenarnya tidak gampang mati. Tapi kalau pukulan satu dua mereka dimatikan, ya sudah mereka tidak bisa jalan di game pertama," tutur Butet.

Untuk melanjutkan kesuksesan pada game pertama, Owi/Butet bermain dengan lebih tenang dan fokus pada game kedua meskipun sempat terpancing permainan lawan.

"Sempat main panjang-panjang itu tadi kan kesenangan mereka, tapi pas kita mencetak poin lagi kita berusaha lebih tenang dan kontrol permainan," tutur Butet yang bersama Owi menyabet gelar juara dunia pada 2013 di Guangzhou, Tiongkok.

Pada semifinal Owi/Butet yang merupakan unggulan ketiga akan melawan unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok) yang menyisihkan pasangan Indonesia lainnya Praveen Jordan/Debby Susanto 21-13, 21-14.

Mereka mengatakan akan berusaha mempelajari teknik dan pola permainan pasangan Tiongkok tersebut sebelum berlaga pada Sabtu (15/8).

Sebelumnya, Owi/Butet juga sudah berlatih secara intensif untuk mempersiapkan diri menghadapi turnamen yang berlangsung sejak 10 Agustus lalu.

"Persiapan untuk kejuaraan dunia ini dua bulan, terutama persiapan pribadi. Saya lebih latihan intensif untuk mengasah kemampuan individual saya seperti defend, serangan, ketenangan, fokus dan mental," kata Owi.

Butet yang telah tiga kali meraih gelar juara dunia (2005, 2007, 2013) mengaku termotivasi untuk menambah prestasinya.

"Di Indonesia mungkin saya termasuk yang paling banyak ya sampai tiga kali. Tapi kalau bisa empat sampai lima kali kenapa tidak? Saya termotivasi untuk mengejar rekor lain, seperti Lin Dan kan lima kali (juara dunia)," kata atlet 29 tahun itu.

Butet meraih gelar juara 2005 di Anaheim Amerika Serikat dan 2007 di Kuala Lumpur Malaysia bersama Nova Widianto serta bersama Tontowi dua tahun lalu di Guangzhou Tiongkok.

Pewarta: Yashinta Difa P.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015