Kepolisian RI kemudian melakukan pemantauan secara terus-menerus dan berhasil mematahkan rencana tiga tersangka yang akan melakukan teror di kota ini
Solo, Jawa Tengah  (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Polisi Nur Ali mengungkapkan bahwa tiga terduga teroris berencana membom kantor kepolisian dan tempat-tempat ibadah di Surakarta.

"Kepolisian RI kemudian melakukan pemantauan secara terus-menerus dan berhasil mematahkan rencana tiga tersangka yang akan melakukan teror di kota ini," kata Nur Ali di Solo, Jumat.

Menurut Kapolda, dari hasil menggeledahan di empat tempat di Solo dan Karanganyar ditemukan barang-barang bukti yang berhubungan langsung dengan alat yang akan digunakan untuk mengganggu kestabilan keamanan nasional, yakni bom.

Nur Ali melanjutkan, kelompok ini masih ada kaitannya dengan jaringan-jaringan yang pernah dibongkar polisi sebelumnya dan tidak lepas dari Suriah.

Kapolda menjelaskan, para terduga teroris ini mengincar kantor polisi, tempat ibadah khususnya Kristen, dan Konghucu.

Namun rencana mereka dipatahkan polisi setelah polisi sudah mengendus rencana mereka melakukan teror pada HUT Ke-70 Kemerdekaan RI.

Nur Ali mengungkapkan mereka didanai oleh jaringan Suriah.

Tiga tersangka pelaku teror yang ditangkap Densus 88 itu adalah  Ibadurahman (19) warga Semanggi RT 06 RW 04 Pasar Kliwon Solo, Yus Karman (31) warga Semanggi RT 05 RW 03 Pasar Kliwon Solo, dan Sugiyono (35) warga Semanggi RT 06 RW 05 Pasar Kliwon Solo.

Polisi juga menemukan bom rakitan dan bahan pembuat bom dari empat lokasi yang digeledah.

Menurut pakar bom Densus 88 Antiteror Mabes Polri, AKBP Sunandi, temuan di TKP selama penggeledahan empat lokasi itu adalah bahan-bahan untuk merakit bom.

"Kami dengan Tim Labfor telah menemukan sejumlah barang sebagai barang bukti antara lain, asam nitrat jika dicampur dengan urea dapat menjadi bahan peledak. Satu karung alumunium campuran untuk dampaknya, alat inisiator rakitan, 21 suit yang sudah jadi siap digunakan, kalsium nitrat, dan kertas tulisan cara merakit bom," kata Sunandi.

Ditemukan pula alat-alat untuk membuat bom lainnya dan bendera hitam yang menjadi simbol ISIS.



Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015