Jakarta (ANTARA News) - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memuji pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo yang menyinggung peran media penyiaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya saat menyentil fokus sejumlah media yang hanya ingin mengejar rating.

"Selama ini KPI terus mengingatkan Lembaga Penyiaran agar mengubah paradigmanya, tidak hanya mengedepankan komersialisasi dan mengabaikan kualitas isi siaran," kata Ketua KPI Pusat Judhariksawan dalam siaran persnya yang menanggapi pidato kenegaraan Presiden dalam sidang bersama DPR dan DPD di Jakarta, Jumat.

Menurut Judha, apa yang disampaikan Presiden Jokowi tentang media hanya mengejar rating dan keuntungan semata memang sudah menjadi keprihatinan bersama bangsa ini.

Dia mengatakan tujuan penyiaran dalam perundangan adalah memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia.

Selain itu, penyiaran juga berfungsi sebagai medium bagi publik yang informatif, edukatif, pengawasan, hiburan yang sehat, sebagai perekat sosial/empati sosial, dan menjaga nilai-nilai kebudayaan berbangsa dan bernegara.

Selama ini, menurut Judha, Lembaga Penyiaran diarahkan oleh hasil rating yang sering kali terbaiknya tidak mencerminkan kualitas yang diinginkan.

Pewarta: Joko Susilo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015