... pelatih bertanya kondisi saya bagaimana, saya menjawab saya akan mencoba...
Jakarta (ANTARA News) - Atlet tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri, memaksakan permainan saat menghadapi semifinalis dari India, Saina Nehwal, dalam putaran semifinal Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015 meskipun cedera lutut kanan pada awal set kedua.

"Iya. Saat pelatih bertanya kondisi saya bagaimana, saya menjawab saya akan mencoba. Perolehan poin juga mepet sehingga saya terus mencoba," kata Linda, yang duduk pada kursi medis selepas pertandingan di Stadion Istora Senayan, Jakarta, Sabtu malam.

Langkah Linda melaju ke putaran semifinal gugur setelah kalah dari Nahwel, 17-21, 17-2,  selama 55 menit pertandingan.

Pebulu tangkis pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) itu cedera kaki saat unggul 7-6 pada set pertama.

Linda tetap melaju 8-6, 9-7, hingga 9-9 pada set pertama. Tapi, perolehan poin Linda tersusul setelah skor imbang 10-10 dan game pertama berakhir 17-21.

"Saat bermain, saya konsentrasi pada permainan dan tidak mikir cedera. Kalau mikir cedera malah nanti sakit. Saya juga sudah main mati-matian tadi," kata atlet asal klub Suryanaga Surabaya itu.

Linda mengaku masih memaksakan permainan saat poin 10-11 pada game pertama karena memperkirakan masih ada kesempatan menang.

Linda berhak atas medali perunggu Kejuaraan Dunia 2015 setelah menyelesaikan pertandingan putaran semifinal dari Nehwal.

Sementara, Nehwal mengatakan, pertandingannya melawan Linda menjadi pertandingan tersulit sejak putaran pertama Kejuraan Dunia 2015.

"Karena saya seakan melawan para penonton tadi. Stadion terasa penuh. Linda bermain sangat bagus tadi tanpa tekanan," kata atlet yang menempati unggulan kedua itu.

Nehwal justru mengaku sempat gugup saat menghadapi Linda pada awal game pertama karena tunggal putri Merah Putih itu telah mengalahkan wakil Thailand, Ratchanok Intanon.

"Saya tidak akan menyangkan saya sampai sejauh ini. Indonesia menjadi salah satu tempat pilihan saya dalam turnamen karena saya selalu bermain baik di sini," kata Nahwel.

Dia mengakui pertandingan putaran final nomor tunggal putri Kejuaraan Dunia 2015 menghadapi Carolina Marin akan sangat sulit karena atlet Spanyol itu akan melakukan serangan-serangan cepat. 

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015