Diharapkan 2019 Sarmi-Jayapura selesai, itu sumber dana APBN."
Jayapura (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua kini menyurvei ketepatan jalur (trase) kereta api (KA) yang akan dibangun sebagai solusi dari permasalahan distribusi logistik di kawasan pegunungan Papua.

"Yang bersumber dari dana APBD itu kereta dalam kota dan pegunungan yang fisibility studi-nya dikerjakan oleh Badan Percepatan Pembangunan yang sudah mau rampung untuk pemilihan trase yang tepat, sehingga akomodatif untuk semua permasalahan distribusi logistik di pegunungan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Papua Yusuf Yambe Yabdi di Jayapura, Minggu.

Ia mengungkapkan, selain menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), pembangunan rel kereta api juga bersumber dari dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), yaitu untuk jalur Jayapura - Sarmi.

"Kemarin rapat terakhir dengan menteri yang nanti kita tindak lanjuti hari Senin untuk penyelesaian DED Jayapura-Sarmi. Kita tetap peletakkan batu pertama di 2017. Diharapkan 2019 Sarmi-Jayapura selesai, itu sumber dana APBN," ujarnya.

Yusuf menyatakan, Pemprov Papua berkeinginan agar peresmian rel kereta api Jayapura-Sarmi bisa segera dilakukan sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2014-2019 berakhir.

"Yang jelas, diakhir kepemimpinan Presiden Jokowi, satu trase kereta api di Papua sudah diresmikan, yaitu 2019. Kita kejar Presiden yang resmikan," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, realisasi pembangunan rel kereta api (KA) di Provinsi Papua sedang memasuki tahapan studi kelayakan (feasibility study/FS) dan selesai paling lambat September 2015.

"Masih proses FS, kita harapkan nanti Agustus-September sudah selesai," demikian Presiden Jokowi.

Pewarta: Oleh Dhias Suwandi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015