Mudah-mudahan ini dioptimalkan bahwa target tiga tahun percepatan pembangunan ini selesai. Kawasan perbatasan harus menjadi kawasan penunjang ekonomi, penunjang keamanan oleh anggota TNI yang lebih solid,"
Tarakan, Kalimantan Utara (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo berharap percepatan pembangunan di wilayah perbatasan dapat berlangsung sesuai target Pemerintah yakni dalam kurun waktu tiga tahun.

"Mudah-mudahan ini dioptimalkan bahwa target tiga tahun percepatan pembangunan ini selesai. Kawasan perbatasan harus menjadi kawasan penunjang ekonomi, penunjang keamanan oleh anggota TNI yang lebih solid. Khususnya di Malinau, Sebatik, Nunukan, NTT dan Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Malaysia," kata Mendagri usai memimpin upacara HUT RI di Desa Long Nawang, Kecamatan Kayan Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Senin.

Percepatan pembangunan perbatasan merupakan salah satu program utama pemerintahan Kabinet Kerja melalui program Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

"Ini sudah menjadi program utama Bapak Presiden dengan nawacitanya, yakni membangun dari pinggiran yang diserahkan kepada BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan), khususnya yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Filipina, Papua Nugini dan Timor Leste," jelasnya.

Untuk memperkuat pembangunan wilayah perbatasan, Pemerintah pun menganggarkan dana sebesar Rp16 triliun per tahunnya untuk pembuatan jalan dan sarana infrastruktur seperti listrik.

Pengelolaan itu adalah skala prioritas yang tahun ini sudah sampai ke plafon Rp16 triliun untuk infrastruktur, bangunan-bangunan sampai ke gardu-gardu yang ada di seluruh perbatasan.

"Jalan dulu yang dibangun, beserta fasilitasnya, termasuk fasilitas perbatasan yang lengkap, seperti puskesmas, sekolah, sehingga masyarakat yang tinggal di perbatasan terjamin," jelasnya.

Untuk pertama kalinya pejabat pemerintah pusat setingkat menteri mengunjungi kawasan perbatasan di Desa Long Nawang, Senin (17/8).

Kedatangan Mendagri merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi warga masyarakat di sana.

Dengan kehadiran Mendagri, BNPP kemudian menetapkan Kecamatan Kayan Hulu menjadi salah satu di antara 187 kecamatan yang menjadi lokasi prioritas pembangunan wilayah perbatasan.

"BNPP menetapkan Kayan Hulu sebagai lokpri yang harus diatasi dan ditangani segera. Oleh karena itu, kepada seluruh masyarakat, mari kita lakukan pemeliharaan batas wilayah negara, bersama dengan TNI kita jaga kedaulatan dan percepatan pembangunan untuk membuka keterisolasian," ujarnya.

Desa Long Nawang merupakan desa yang berbatasan langsung dengan negara bagian Serawak, Malaysia.

Untuk mencapai Desa Long Nawang diperlukan perjalanan udara dari Bandara Internasional Juwata Tarakan menuju Bandara kecil Long Ampung selama kurang lebih 90 menit.

Kemudian dilanjutkan perjalanan darat sepanjang 46 kilometer dengan menggunakan mobil berjenis gardan ganda selama kurang lebih 1,5 jam.

Kecamatan Kayan Hulu merupakan daerah yang memiliki luas wilayah 1.594 kilometer persegi dan berbatasan dengan negara bagian Serawak, Malaysia.

Di sebelah utara Kayan Hulu berbatasan dengan Kecamatan Kayan Hilir, sebelah selatan dengan Kecamatan Kayan Selatan, sebelah timur dengan Kecamatan Sungai Boh, serta di bagian barat berbatasan langsung dengan Serawak.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015