Sydney (ANTARA News) - Rocker Australia Jimmy Barnes mengungkapkan dia nyaris saja menjadi korban ledakan bom yang meluluhlantakkan halaman kuil Hindu di Bangkok karena pada menit-menit terakhir mengubah rute perjalanannya yang akhirnya menyelamatkan nyawanya.

Barnes, vokalis utama band Cold Chisel yang menelurkan lagu-lagu seperti "Working Class Man" dan "Khe Sanh", tengah berada di ibu kota Thailand itu bersama dengan istrinya yang campuran Thailand-Australia, beserta sejumlah anggota keluarganya yang lain, termasuk anak perempuan dan cucunya.

Awalnya mereka berencana jalan kaki melewati tepi jalan Kuil Erawan Shrine untuk mencari tempat makan malam, namun mereka memutuskan mengambil jalan ke sebuah gang karena dianggap akses termudah ke tempat makan itu.

Bom itu meledak Senin pagi hari sekitar 50 meter dari gang yang mereka telusuri, dengan menewaskan paling sedikit 21  orang dan melukai lebih dari 120 orang dalam serangan yang disebut pihak berwenang ditujukan ke turis asing itu.

"Saya sedang mendorong kereta bayi yang berisi cucu saya...melewati kuil itu akan sangat sulit karena permukaan jalannya bergelombang. Oleh karena itu saya bilang pada anak-anak saya 'ikuti saya, saya akan bawa kalian ke jalan pintas ini'," kata Barnes kepada Australian Associated Press.

"Kami benar-benar berjalan di antara dua gedung di gang itu ketika bom meledak. Sungguh mengerikan," kata dia.

Pentolan Cold Chisel, salah satu dari seniman musik terkenal dan terlaris Australia sepanjang masa itu melanjutkan, "Saya tahu ada bom di seberang sana."

Barnes kini sedang mengurusi penerbangan yang akan membawa keluarganya kembali sesegera mungkin ke Australia. "Saya hanya ingin sesegera mungkin memulangkan keluarga saya," kata dia.

Sejauh ini tidak ada warga Australia yang menjadi baik korban tewas maupun korban terluka akibat teror ini, demikian AFP.


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015