Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2015 surplus 1,33 miliar dolar AS, tertinggi dalam 19 bulan terakhir.

"Surplus ini merupakan yang tertinggi sejak 19 bulan, atau surplus terbesar sejak Januari 2014," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Menurut BPS surplus neraca perdagangan itu selama bulan Juli utamanya terdongkrak oleh neraca perdagangan nonmigas yang surplus 2,20 dolar AS. Neraca perdagangan migas masih defisit 870 juta dolar AS.

Secara kumulatif, neraca perdagangan periode Januari-Juli masih surplus 5,73 miliar dolar AS.

Dari sisi volume, neraca perdagangan Juli juga tercatat surplus 30,15 juta ton, didorong oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang 30,68 juta ton. Sementara sektor migas defisit sebesar 530 ribu ton.

Nilai total ekspor bulan Juli mencapai 11,41 miliar dolar AS atau turun 15,53 persen dibandingkan Juni dengan ekspor nonmigas tercatat 9,99 miliar dolar AS atau 17,23 persen lebih rendah dari bulan lalu.
Impor selama kurun waktu itu nilainya 10,08 miliar dolar AS atau 22,36 persen lebih rendah dibandingkan Juni. Nilai impor nonmigas mencapai 7,78 miliar dolar AS, turun 25,18 persen dari bulan lalu.
Sementara nilai ekspor periode Januari-Juli 2015 mencapai 89,76 miliar dolar AS atau turun 12,81 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014.

Nilai impor Januari-Juli 2015 mencapai 84,03 miliar dolar AS, turun 25,18 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015