Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta agar Menteri ESDM Sudirman Said mengawasi perkembangan proyek terkait energi yang terbarukan sehingga benar-benar terwujud sesuai rencana.

"Pertama tama saya ingin titip ke menteri ESDM dan Dirut PLN, kalau ijin sudah diberikan ke investor prosesnya diikuti terus, dilaksanakan atau tidak (bagi ijin-red) yang sudah diberikan tadi," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition di JCC, Rabu.

Presiden mengatakan jangan sampai setelah ijin diberikan proyek pembangunan fasilitas energi terbaru tidak berjalan.

Menurutnya, bila ada kesulitan yang dihadapi oleh investor maka pemerintah melalui menteri ESDM dan juga PLN harus membantunya.

"Dirut PLN juga kalau financial closing dan pembebasan lahan ada masalah atau gimana, kalau ada agar dibantu, kalau PLN tidak sanggup ke menteri, kalau tidak sanggup sampaikan ke saya, yang (permasalahan-red) besar-besar saja yang sampai ke saya, yang pembebasan lahan besar, kadang-kadang (intervensi-red) harus dilakukan (kalau terkait-red) tentang investasi," kata Presiden.

Kepala Negara mengatakan prosek pengembangan energi baru dan terbarukan sangat besar mengingat potensi yang dimiliki oleh Indonesia juga besar.

"Potensi kita 29.000 MW, ini potensi geothermal, dari Sumatera, Jawa ke Papua kita punya potensi yang besar, perhatian kita ke bidang ini harus betul-betul," kata Presiden.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan pemerintah akan terus mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan dalam lima tahun mendatang.

"Saya ajak semua pemangku kepentingan untuk mengkaji dan mengerahkan segala daya dan upaya untuk capai target," kata Sudirman saat memberikan sambutan dalam Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition di JCC, Rabu.

Sudirman Said mengatakan dalam rangkaian acara tersebut juga ditandatangani sejumlah nota kesepamahan, perjanjian jual beli listrik dan juga penandatanganan penyerahan aset terkait sejumlah proyek energi terbarukan.

"Ada sejumlah dokumen yang ditandatangani dengan nilai mencapai Rp106,3 triliun lima tahun ke depan dan kapasitas listrik 2.400 mw," katanya.

Dalam kesempatan itu juga diberikan secara simbolis ijin pengelolaan panas bumi kepada 11 perusahaan dari pemerintah.

Dengan pemberian ijin pengelolaan itu diharapkan bisa memberikan kontribusi pada peningkatan eksplorasi dan pengelolaan panas bumi.

Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015