Bogor (ANTARA News) - PT Jasa Raharja salurkan santunan kepada ahli waris keluarga Co-Pilot Trigana Air, Ariadin Falani yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan 257 rute Jayapura-Oksibil, pekan lalu.

Menurut petugas administrasi PT Jasa Raharja wilayah Bogor, Bayu yang mendatangi rumah korban di Perumahan Taman Kenari B1 Nomor 11, Kelurahan Tanah Baru, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, santunan diberikan senilai Rp50 juta.

"Santunan diberikan langsung hari ini dengan cara transfer ke rekening ahli waris," katanya.

Ia mengatakan, pemberian santunan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang kecelakaan penumpang angkutan umum, baik darat, laut maupun udara. Besaran santunan untuk korban meninggal dunia Rp50 juta.

Dikatakannya, sebelum penyerahan santunan, Kepala Cabang Jasa Raharja Jawa Barat, Edy Supriadi sempat mendatangi rumah keluarga Co-Pilot Ariadin Falani, Selasa malam untuk membantu proses penyaluran santunan.

"Hari ini dokumen administrasi dilengkapi seperti fotor almarhum dan keterangan dari RT, lurah setempat," katanya.

Istri Ariadin Falani, Rosnila (40) terlihat tegar saat satu persatu pelayat mendatangi rumahnya untuk berbelasungkawa. Termasuk saat melayani petugas Jasa Raharja yang datang meminta dukumen untuk penyaluran santunan.

Rosnila yang disapa nila kebingungan mencari foto suaminya, karena tidak tahu dimana letak berkas-bekas milik suamin. Selain itu, suaminya juga termasuk orang yang tidak suka difoto.

"Suami saya itu tidak suka difoto, sulit kalau mau foto dia. Saya cari dulu dimana fotonya disimpan," katanya.

Selang beberapa menit, akhirnya Nila menemukan negatif film pas foto suaminya tersimpan dalam satu folder dokumen yang berisi surat-surat penting seperti ijazah sekolah, ijazah kelulusan dan dokumen lainnya.

Nilapun menyuruh kerabatnya untuk mencetak foto sang suami agar urusan penyaluran santunan dari PT Jasa Rajarhja dapat segera dilaksanakan dan berjalan lancar, mengingat dirinya tengah disibukkan meladeni tamu yang melayat sekaligus mengurus anak-anaknya.

"Saya izin urusan ini (Jasa Raharja) dulu, demi masa depan anak-anak," kata Nila.

Suasana di rumah duka Co-Pilot Ariadin Falani di Perumahan Kenari, Tanah Baru didatangi silih berganti pelayat yang datang mengucapkan bela sungkawa, dua buah karangan bunga ucapan turut berduka cita masih terpajak disisi rumah. Sebuah ukuran sedang terpasang di depan rumah.

Co-Pilot Ariadin Falani (40) pergi meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Menurut rencana jenazah almarhum setelah diidentivikasi akan dimakankan oleh pihak keluarga di kampung halamannya Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Ariadin Falani selaku CO-Pilot menjadi salah satu dari 54 korban kecelakaan pesawat Trigana Air dengan nomor penerbangan 257 rute Jayapura-Oksibil yang mengalami hilang kontak Minggu sore (16/8).

Pesawat Trigana Air dengan nomor registrasi PK-YRN dan nomor penerbangan IL-257 "take off" dari Bandara Sentani Jayapura pukul 14.22 LT (local time/waktu setempat) dan diperkirakan tiba di Oksibil pada pukul 15.04 LT.

Pesawat Trigana Air PK-YRN kontak terakhir dengan Menara Oksibil pada pukul 14.55 LT. Pada pukul 15.00 LT Menara Oksibil kontak dengan pesawat, namun tidak ada jawaban. Pesawat dinyatakan jatuh di Pegunungan Bintang Provinsi Papua.

Pesawat tersebut membawa 49 orang penumpang terdiri dari 44 orang dewasa, tiga orang anak-anak dan dua orang bayi. Selain itu terdapat lima orang kru dalam pesawat, yakni Pilot Capt Hasanudin, Flight Officer Ariadin F, Flight Attendent Ika N, dan Dita A, Engineer Mario.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015