Kami butuh bantuan yang sifatnya berkelanjutan, jangan yang setengah-setengah"
Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah warga Kampung Pisangan, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluh kesulitan memperoleh air bersih sebagai dampak kekeringan.

"Sudah sejak Mei 2015 kampung kami mengalami kekeringan, tapi belum ada solusi yang sifatnya permanen," kata Warga Kampung Pisangan RT08 RW04 Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Utara, Rodin (44), di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, bantuan berupa air bersih dari pemerintah setempat pernah datang ke desanya, namun hanya dalam waktu beberapa hari langsung ludes dan hingga kini belum ada lagi bantuan.

"Kami butuh bantuan yang sifatnya berkelanjutan, jangan yang setengah-setengah," katanya.

Menurut dia, ada sekitar 1.200 kepala keluarga di kampungnya yang saat ini mengalami kesulitan mendapat air bersih.

Menurut Rodin, dibutuhkan semacam bak penampungan air yang bersifat permanen dan dapat mengalirkan air ke rumah-rumah penduduk.

Keluhan yang sama disampaikan warga lainnya, Basir (56).

"Sudah tiga bulan pompa air di rumah tidak mengeluarkan air karena air tanahnya kering," katanya.

Dia mengaku sempat mengupayakan pengadaan air bersih secara swadaya dengan cara menggali air tanah sedalam 25 meter.

"Namun saya tetap saja tidak bisa mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Menurut dia, air bersih selama ini terpaksa diperolehnya dari pedagang keliling sebanyak sepuluh galon untuk tiga hari.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015