Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ditutup kembali bergerak melemah sebesar 42,33 poin atau 0,94 persen menjadi 4.441,91.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 8,46 poin (1,12 persen) menjadi 747,93.

"Kombinasi sentimen dari dalam negeri dan eksternal yang negatif kembali mendorong pelaku pasar melakukan aksi lepas saham sehingga IHSG BEI melanjutkan pelemahannya," ujar Analis dari LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan bahwa sentimen negatif dari dalam negeri yakni prospek inflasi Indonesia ke depan akan tinggi menyusul beberapa harga bahan pokok seperti daging sapi dan ayam yang menngkat, situasi itu dapat memicu komoditas lainnya dapat naik.

"Meningkatnya harga bahan pokok itu dapat melemahkan daya beli masyarakat, dampaknya ekonomi Indonesia akan kembali melambat," katanya.

Ia menambahkan bahwa perubahan susunan kabinet yang dilakukan pemerintah juga belum menunjukan harmonisasi. Diharapkan pejabat negara dapat menjaga komunikasi yang baik sehingga dapat menjaga kepercayaan investor terutama asing agar merasa nyaman berinvestasi ke pasar.

"Salah satu yang dicermati asing yakni kestabilan politik, jika situasi itu kondusif maka dapat menciptakan ketenangan bagi investor," kata Lucky Bayu Purnomo.

Dari eksternal, lanjut Lucky Bayu Purnomo, pelaku pasar juga masih khawatir terhadap ekonomi Tiongkok yang melemah. Ekonomi Tiongkok merupakan salah satu cerminan dari perekonomian di kawasan Asia.

Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 174.853 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,33 miliar lembar saham senilai Rp2,99 triliun. Sebanyak 63 saham bergerak naik, 240 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 73 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 410,38 poin (1,77 persen) ke level 22.757,47, indeks Nikkei turun 189,11 poin (0,94 persen) ke level 20.033,52, dan indeks Straits Times melemah 31,47 poin (1,03 persen) ke posisi 3.009,78.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015