Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melanjutkan pelemahan pada pembukaan bursa Jumat, turun 40,24 poin atau 0,91 persen menjadi 4.401,66 di tengah minimnya sentimen positif dari dalam maupun luar negeri.

Kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 juga bergerak turun 10,30 poin (1,38 persen) menjadi 737,63.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan bursa saham global yang masih mengalami pelemahan yang diikuti penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mendorong IHSG BEI kembali ke area negatif.

"Kondisi itu mendorong pelaku pasar saham asing kembali melanjutkan aksi jualnya sehingga membuat IHSG BEI semakin terkoreksi," katanya.

Ia berharap kebijakan yang akan dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan menerbitkan surat edaran yang membolehkan emiten atau perusahaan publik melakukan pembelian kembali sahamnya dapat menahan tekanan terhadap IHSG BEI.

"Diharapkan, dengan adanya kebijakan itu dapat mengurangi gejolak pasar yang tinggi," katanya.

Analis Mandiri Sekuritas Hadiyansyah mengatakan IHSG masih berpotensi mengalami tekanan jual hari ini sampai beberapa hari ke depan.

Ia memperkirakan akhir pekan ini IHSG BEI bergerak di kisaran 4.352-4.460 poin.

"Di tengah tren penurunan seperti saat ini, kami menyarankan untuk melakukan transaksi jangka pendek dengan disiplin risiko yang tinggi," katanya.

"Untuk investor konservatif dan jangka panjang, kami menyarankan untuk wait and see hingga pasar kembali memasuki tren kenaikan," katanya.

Di tingkat regional, indeks Bursa Hang Seng melemah 436,69 poin (1,92 persen) ke level 22.320,78; indeks Nikkei turun 441,26 poin (2,20 persen) ke level 19.592,50; dan indeks Straits Times melemah 55,27 poin (1,84 persen) ke posisi 2.954,81.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015