Jayapura, Papua (ANTARA News) - Direktur Operasional PT Trigana Air, Benny Sumaryanto, menyatakan, perusahaannya akan memecat karyawan yang terlibat dalam percaloan tiket, terkait kejatuhan pesawat terbang ATR 42-400 dengan nomor penerbangan PK YRN, Minggu lalu (16/8), di Oksob, Pegunungan Bintang.

"Kami sudah melakukan penyelidikan secara internal setelah adanya laporan nama penumpang yang menjadi korban tidak sesuai manifes," tegas Sumaryanto, di Jayapura, Jumat.

Ia mengatakan karyawan yang diduga terlibat dalam kasus percaloan itu tiga hingga empat orang.

Dari hasil penyelidikan yang dilakukan secara internal memang ditemukan ada oknum yang menggunakan KTP-nya untuk membeli tiket yang nantinya digunakan calon penumpang.

Dia menambahkan, KTP-KTP asli tapi palsu itulah dipakai oknum untuk menjual tiket sehingga manifes dan penumpang yang terbang berbeda.

Diakui, saat ini Trigana Air sedang berkoordinasi dengan Polda Papua tentang 10 nama yang tidak terdaftar dalam manifes penumpang yang ikut dalam penerbangan pesawat yang jatuh di Distrik Oksob.

Temuan tersebut akan ditindak lanjuti dan kedepan Trigana akan memperketat pengawasan sehingga penumpang dan manifes namanya sama, kata Sumaryanto

Sementara itu dari 54 penumpang dan crew yang menjadi korban jatuhnya pesawat Trigana, baru tujuh orang diantaranya yang berhasil diidentifikasi tim DVI Polda Papua yang dibantu Mabes Polri. 

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015