Surabaya (ANTARA News) - Universitas Airlangga Surabaya menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa kesepuluh kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo setelah melalui berbagai pertimbangan dan dinilai memiliki karya atau prestasi bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.

"Sejak berdiri pada 1961, baru 10 kali Unair menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa. Artinya, Unair tak sembarangan memberikan gelar kehormatan," ujar Rektor Unair Surabaya Prof. Dr. Moh. Nasih kepada wartawan di Gedung Rektorat Kampus C, Jalan Mulyorejo Surabaya, Jumat.

Dalam catatan sejarah Unair, Soekarwo merupakan orang kedua yang menyandang gelar Doktor Honoris Causa bidang Ilmu Ekonomi.

Menurut dia, selama menjadi orang nomor satu di Jatim, gubernur memiliki prestasi luar biasa, salah satunya pembangunan ekonomi yang pertumbuhannya semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Tidak itu saja, kata dia, prestasinya antara lain peningkatan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penurunan angka kemiskinan di Jatim, kemudahan investasi dengan memberikan jaminan pemerintah dan efesiensi birokrasi.

"Maka sangat wajar jika Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Soekarwo mendapat banyak penghargaan atas keberhasilannya dalam pembangunan, khususnya pembangunan ekonomi daerah," ucapnya.

Penganugerahan gelar tersebut, lanjut dia, dilaksanakan Sabtu (22/8) dan dijadwalkan akan dihadiri seluruh rektor dari perguruan tinggi negeri dan terkemuka di Jawa Timur.

Sementara itu, Soekarwo mengaku bangga dan bersyukur atas gelar Doktor Honoris Causa yang dianugerahkan kepadanya, serta akan dijadikan sebagai motivasi agar menjadi lebih baik lagi.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa selama memimpin Jatim ia menggunakan konsep "Jatimnomics", yakni sebuah model Indonesia Incorporated dalam menghadapi era perdagangan bebas menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

"Indonesia Incorporated yaitu sebuah konsep multisinergi seluruh elemen bangsa dan negara untuk ikut berpartisipasi dalam mewujudkan pembangunan nasional," kata birokrat kelahiran Madiun, 16 Juni 1950 tersebut.

Suami Nina Kirana itu juga menjelaskan, ciri-ciri aktivitas ekonomi utama pada Jatimnomics yaitu peningkatan basis produksi UMKM dan besar, pembiayaan yang kompetitif dan pengembangan perdagangan atau pasar.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015