Tim Transisi harus turun ke lapangan untuk mengecek apakah ada kemajuan dan perubahan tata kelola sepak bola saat ini,"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta Tim Transisi turun langsung ke lapangan untuk memantau kelancaran turnamen Piala Kemerdekaan yang digulirkan sejak 15 Agustus.

"Tim Transisi harus turun ke lapangan untuk mengecek apakah ada kemajuan dan perubahan tata kelola sepak bola saat ini," kata Menpora Imam Nahrawi di sela menjadi pembicara dalam Orientasi Kehidupan Kampus UI di Depok, Jawa Barat, Jumat.

Tim yang dibentuk langsung oleh Kemenpora pasca dibekukannya PSSI ini, kata dia, harus terlibat langsung termasuk kelancaran jalannya pertandingan, menemui pemain maupun perangkat pertandingan.

Selain itu, tim yang dipimpin oleh Bibit Samad Rianto harus disarankan untuk menjalin komunikasi dengan suporter.

"Semuanya harus dikontrol termasuk meminta komentar suporter terkait turnamen ini," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Imam menjelaskan, secara umum pelaksanaan turnamen Piala Kemerdekaan yang diikuti 24 tim Divisi Utama berjalan sesuai dengan rencana meski dalam perjalanannya ada beberapa pengaduan terkait kepemimpinan wasit.

"Kan ada tim yang akan menyelesaikan permasalahan itu. Yang jelas, jika melakukan kesalahan akan mendapatkan konsekuensi sesuai dengan regulasi yang ada," kata pria kelahiran Bangkalan itu.

Piala Kemerdekaan yang digagas oleh Tim Transisi saat ini masih berjalan di empat kota yaitu Medan, Serang, Solo dan Madiun. Saat ini masih fase penyisihan dan masing-masing grup akan diambil dua tim untuk masuk ke putaran kedua.

Sesuai dengan rencana, pertandingan delapan besar hingga final akan digelar di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah. Pemenangan dari kejuaraan pertama yang diprakarsai Tim Transisi ini akan mendapatkan hadiah sebesar Rp1,5 miliar.

Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015