Jakarta (ANTARA News) - Seniman Vina Candrawati menghadirkan kisah legenda Nyai Roro Kidul dengan cara yang berbeda yakni lewat animasi pasir di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Sabtu.

"Ini merupakan interpretasi dari imajinasi saya tentang Nyai Roro Kidul," kata Vina yang merupakan jebolan ajang pencarian bakat salah satu televisi swasta.

Dalam waktu 45 menit, Vina menggambarkan cerita Dewi Kadita, putri cantik dari kerajaan Sunda Padjajaran di Jawa Barat dengan pasir silika.

Di atas meja pasir, ia membentuk gambar-gambar sambil membacakan narasi. Gambar yang juga tampil di layar besar itu bertambah hidup dengan latar suara.

"Pertunjukannya bagus, karena selain digambarkan dengan pasir ditambah dengan dukungan musik yang sesuai cerita. Dan yang membuat kagum, bagaimana dia menggambar secara bersambung dengan menggunakan pasir," kata salah satu penonton Hervinny.

Vina mengambil salah satu versi kisah Nyai Roro Kidul, Dewi Kadita yang merupakan putri tunggal Raja Munding Wangi dari Kerajaan Pajajaran. Vina menggambarkan kisah putri cantik tersebut yang harus keluar dari istana setelah diguna-gunai oleh ibu tirinya karena menderita penyakit kulit yang parah.

Raja Munding Wangi menikah dengan Dewi Mutiara dan mendapatkan putra dari pernikahan tersebut. Dewi Mutiara, sang ibu tiri, ingin putranya menjadi raja tanpa ada rintangan.

Ia menggunakan dukun untuk mengguna-gunai Dewi Kadita. Akhirnya, Dewi Kadita keluar dari negeri tersebut dan dalam perjalanan tujuh hari tujuh malam ia tiba di Samudera Selatan.

"Ia mendengar suara gaib yang menyuruhnya terjun ke dalam Laut Selatan. Ternyata air Samudera Selatan melenyapkan bisulnya tanpa meninggalkan bekas, malah semakin cantik. Kemudian ia menjadi Nyai roro kidul yang hidup abadi," tutup Vina.

Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015