Banyuwangi (ANTARA News) - Status Gunung Raung yang memiliki ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut (mdpl) yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Bondowoso-Jember, Jawa Timur, menurun dari siaga (Level III) menjadi waspada (Level II), Senin.

"Setelah melalui evaluasi data-data pemantauan baik secara kegempaan, deformasi, maupun visual maka tingkat aktivitas Gunung Raung diturunkan menjadi waspada sejak 24 Agustus 2015 pukul 15.00 WIB," kata Kasubid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan saat dihubungi dari Banyuwangi.

Menurutnya, aktivitas Gunung Raung cenderung menurun dan berangsur stabil hingga saat ini berdasarkan hasil pengamatan kegempaan dan visual serta analisis data di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.

"Dengan penurunan status gunung yang memiliki ketinggian 3.332 mdpl itu maka PVMBG memberikan rekomendasi, agar masyarakat dan pendaki tidak mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Raung dalam radius 2 kilometer dari kawah aktif," paparnya.

Sementara petugas PPGA Raung di Kecamatan Songgon, Burhan Alethea mengatakan aktivitas Gunung Raung mengalami penurunan baik secara data seismik dan visual yang dipantau para petugas.

"Aktivitas kegempaan tremor cenderung menurun yakni amplitudo dominan 6-2 milimeter selama beberapa hari terakhir, kemudian deformasi gunung dan embusan juga menunjukkan penurunan. Tidak menutup aktivitasnya flktuatif, namun masih dalam status waspada," tuturnya.

Menurutnya, asap solfatara yang biasanya berwarna kelabu pekat perlahan-lahan sekarang menjadi putih tipis yang menandakan energi di dalam Gunung Raung juga menurun.

"Aktivitas tremor memang masih fluktuatif, namun amplitudonya sama seperti saat status Gunung Raung berstatus waspada. Akivitas Raung yang terpantau dari CCTV dari Ijen juga menunjukkan penurunan," katanya.

Status gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Bondowoso-Jember tersebut meningkat menjadi Siaga sejak 29 Juni 2015 karena aktivitas gunung api tersebut meningkat. Bahkan beberapa jadwal penerbangan menjadi kacau balau akibat erupsi gunung yang memiliki kaldera yang sangat luas tersebut pada saat level III.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015