BI masih harus sangat mewaspadai perkembangan eksternal,"
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menegaskan bank sentral akan tetap mengutamakan stabilitas ekonomi dengan tetap mengakomodasi pertumbuhan ekonomi.

Agus menyatakan hal tersebut menanggapi Bank Sentral China yang memangkas suku bunga 25 basis poin menjadi 4,6 persen dari sebelumnya 4,85 persen.

"BI masih harus sangat mewaspadai perkembangan eksternal," ujar Agus saat ditemui usai rapat dengan Badan Anggaran DPR RI di Jakarta, Selasa.

Ia menuturkan, harga minyak dunia yang masih terus turun serta proyeksi banyak negara berkembang yang ekonominya masih akan terkoreksi, membuat Bank Indonesia harus tetap menjaga stance (sikap) moneter tetap ketat.

"Kami tetap prudent dan konsisten agar makro ekonomi tetap stabil," kata Agus.

Bank Sentral China untuk kelima kalinya memangkas suku bunga sejak November 2014 lalu. Pemangkasan tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut yang melambat.

Bank Indonesia sendiri tetap mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen sejak menurunkannya 25 basis poin pada Februari lalu.

Bank sentral menilai, keputusan tersebut sejalan dengan upaya untuk menjaga agar inflasi berada pada kisaran sasaran inflasi 4 plus minus satu persen di 2015 dan 2016.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015