Walaupun demikian, pertumbuhan industri makanan dan minuman pada semester I/2015 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri non migas pada periode yang sama, yakni 5,26 persen,"
Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan industri makanan dan minuman pada mencapai 8,46 persen pada semester I/2015, yang mengalami perlambatan dibandingkan pada semester I/2014 sebesar 10,14 persen.

"Walaupun demikian, pertumbuhan industri makanan dan minuman pada semester I/2015 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri non migas pada periode yang sama, yakni 5,26 persen," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin di Bekasi, Jabar, Selasa.

Sektor industri makanan minuman, lanjut Menperin, berkontribusi sebesar 31,20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan non migas.

Sedangkan, industri non migas berkontribusi sebesar 86,89 persen terhadap industri pengolahan atau sebesar 21,02 persen terhadap PDB nasional.

Peranan tersebut, tambah Menperin, juga dapat dilihat dari sumbangan nilai ekspor produk makanan dan minuman pada Mei 2015 yang mencapai 2.263,1 juta dollar AS.

Angka tersebut mengalami kenaikan 4,05 persen dibandingkan nilai ekspor pada Mei 2014, yang angkanya sebesar 2.175,0 juta dollar AS.

"Hal tersebut menunjukkan bahwa bahwa sektor industri makanan dan minuman mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata Menperin.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015