Palu (ANTARA News) - Polisi telah memeriksa sebanyak 18 saksi terkait insiden dugaan penganiayaan yang dilakukan sekelompok massa pendukung salah satu pasangan calon bupati Tolitoli, Sulawesi Tengah, terhadap Ketua KPU setempat, Selasa.

"Saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan maraton. Yang jelas sudah ada 18 saksi diperiksa," kata Kapolres Tolitoli AKBP Christ Pusung, Sik, dihubungi dari Palu, Kamis malam, terkait penganiayaan Ketua KPU Tolitoli Hambali Mansur.

Dari 18 saksi yang diperiksa tersebut, tiga diantaranya diamankan saat insiden berlangsung. Ketiganya sudah dibebaskan.

Menurut Christ kemungkinan masih ada tujuh saksi lagi yang akan dimintai keterangan terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan sejumlah orang saat unjukrasa di halaman Kantor KPU Tolitoli tersebut.

Christ mengatakan berdasarkan pemeriksaan sementara sudah ada tanda-tanda terhadap kemungkinan calon tersangka dua sampai tiga orang.

"Kalau melihat rekaman yang ada bisa mengarah dua sampai tiga calon tersangka," katanya.

Dia mengatakan dari 18 saksi yang sudah diperiksa tersebut belum ada satupun saksi yang mau menyebutkan nama dari pelaku pengeroyokan terhadap ketua KPU Tolitoli Hambali Mansur.

Menurut Christ secara kasat mata berdasarkan rekaman video yang dimiliki kepolisian setempat menunjukkan Ketua KPU Hambali Mansur dipukul dan diinjak.

"Ketua KPU itu jatuh karena pukulan. Dia akhirnya terjerembab begitu. Terlihat direkaman diinjak, tetapi wajah pelaku tidak kelihatan jelas," jelasnya.

Dia mengatakan penyidik akan terus memeriksa saksi sehingga memperjelas terhadap tersangka.

"Kita masih kumpul saksi tujuh orang lagi," katanya.

Christ berharap dengan adanya keterangan para saksi tersebut akan memudahkan petugas dalam menetapkan tersangka.

Christ mengatakan dirinya bersama seluruh jajaran akan menyelesaikan kasus tersebut dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Sementara itu Ketua KPU Hambali Mansur hingga Kamis malam masih dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Palu, setelah sebelumnya sempat dirawat di klinik kesehatan Polres Tolitoli.

Hambali sebelumnya juga mengatakan dirinya dipukul dan diinjak oleh pengunjukrasa sehingga menderita sakit di bagian kepala dan dekat kemaluannya.

Pewarta: Adha Nadjemuddin
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015