London (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Belanda Koenders menyampaikan bahwa Belanda dan Indonesia telah berbagi sejarah yang panjang, dan saat ini hubungan kedua negara berjalan dengan baik.

Hal itu disampaikan pada acara resepsi diplomatik dalam rangka peringatan 70 tahun HUT RI yang diselenggarakan KBRI Den Haag pada Rabu, demikian Minister Counsellor KBRI Den Haag, Belanda, Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Kamis.

Menurut Koenders, banyak kesempatan untuk mempererat persahabatan dan kerjasama antara lain di bidang investasi, perdagangan, tata kelola air, pertahanan, counter-terorisme dan pendidikan. Kedua negara juga mempunyai perhatian yang sama terhadap masalah radikalisme, ekstrimisme dan terorisme.

Selain itu hubungan bilateral yang erat menurut Koenders juga ditandai dengan besarnya perhatian generasi muda kedua negara untuk saling tahu dan memahami seperti pada diskusi bersama dengan tajuk Indonesia Now yang digelar kerjasama KBRI Den Haag, Kemlu Belanda dan Pusat Kebudayaan Belanda.

Koenders juga menegaskan keinginannya untuk mempererat hubungan dan menghimbau agar semua berperan dalam proses tersebut baik dari sisi pemerintah, pengusaha, akademisi, wisatawan, atau melalui hubungan keluarga yang masih terjalin.

Pada awal pidatonya, Koenders, memuji tarian Gandrung Kreasi yang dibawakan Anouk Wilke penerima Beasiswa Darmasiswa, serta penampilan Satriya Krisna, mahasiswa Konservatorium Musik Amsterdam, dan Riana Westra, penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) menyanyi lagu kebangsaan kedua negara.

Sebelumnya Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, mengajak Pemerintah Belanda untuk terus menjadikan hubungan bilateral kedua negara spesial, dengan membangun kerjasama yang sederajat dan saling menguntungkan.

Di depan ratusan hadirin yang terdiri dari kalangan korps diplomatik, pejabat, pengusaha, akademisi, dan sahabat Indonesia dari Belanda, ia juga menyampaikan bahwa hubungan kedua negara ini terasa dekat, dinamis dan unik. Dari hubungan yang unik itu, pelajaran yang ditarik adalah pentingnya hubungan pribadi.

Menurut Ibnu, hubungan bilateral kedua negara terus berkembang tidak hanya di bidang politik dan ekonomi, tetapi juga di bidang sosial budaya, pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Dikatakannya Belanda merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia, perdagangan kedua negara pada tahun 2014 naik mencapai nilai 5 milyar dolar AS. Kerjasama di bidang pertahanan keamanan juga terus berkembang dengan diselenggarakannya dialog srategis pada tingkat menteri. Selain itu juga makin bertambahnya kerjasama pendidikan dan antar universitas.

Selama resepsi disajikan berbagai makanan khas Indonesia seperti nasi tumpeng, nasi goreng, bihun goreng, rendang, sate, gado-gado, dan aneka jajan pasar oleh tim Indonesia Satu, kumpulan para chef Indonesia di Belanda.

Selain itu juga dipertunjukan musik Rindik dari Bali serta Pameran Foto bertajuk "Indonesia di Mata Anak Muda Belanda" yang menampilkan hasil bidikan Rennie Roos (BSBI 2012) dan Dewi Vanselaar (BSBI 2013) ketika mereka belajar di Indonesia. Pada akhir acara seluruh hadirin mendapatkan kenang-kenangan berupa informasi tentang Indonesia, makanan dan kopi serta pembatas buku dari kulit.

Masih dalam rangkaian HUT RI ke-70 tahun ini, KBRI Den Haag didukung Rumah Budaya Indonesia akan menyelenggarakan acara Pesta Rakyat pada Sabtu 5 September di Sekolah Indonesia Den Haag dengan menampilkan penyanyi dangdut Elvi Zubaidah, Leo Mokodompit, tim tari Warna Indonesia pimpinan Ai Syarif dan bazaar aneka makanan nusantara.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015