Batang, Jawa Tengah (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah sudah menyiapkan kebijakan-kebjiakan untuk menghadapi melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS.

"Paling penting dihadapi masalah itu karena sudah ada instrumen-instrumen dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan," kata Presiden di Batang, Jawa Tengah,

Usai penandatanganan prasasti tanda mulainya proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang, Presiden mengatakan masalah krisis ini tidak hanya dihadapi bangsa Indonesia, melainkan juga banyak negara.

"Hampir seluruh negara mengalami," kata Presiden.

Presiden juga menguraikan masalah manfaat listrik untuk memenuhi kebutuhan rakyat dalam penerangan.

"Listrik tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga untuk belajar anak-anak dan para nelayan. Hasil tangkapan ikan bisa dimasukan ke fisher yang tentunya membutuhkan listrik," katanya.

Presiden Joko Widodo hadir di PLTU Desa Ujung Negoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, sekitar pukul 09.45 WIB dengan menumpang helikopter TNI Angkatan Udara, didampingi sejumlah menteri, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Gubernur Jawa Tengah, dan Direktur Utama PT PLN.


Pewarta: Kutnadi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015