Ini bahaya, apalagi jika pansel tunduk atau takut terhadap intervensi institusi lain. Nasib KPK ada di tangan pansel, kalau pansel salah pilih orang maka akan menghadapi masalah besar bahwa KPK semakin dikerdilkan."
Jakarta (ANTARA News) - Pengamat dari LIPI Ikrar Nusa Bakti mengatakan nasib KPK ke depan berada di tangan panitia seleksi calon pimpinan KPK, sehingga dia berharap panitia seleksi dapat memilih dengan bijak.

"Panitia seleksi memiliki tanggung jawab yang berat untuk menetukan calon yang baik, walaupun catatan panitia bukan segala-galanya, karena nanti akan masuk ke DPR," kata dia di Jakarta, Jumat.

Ikrar mengatakan panitia seleksi yang terdiri dari sembilan perempuan itu hendaknya tidak memilih berdasarkan nama besar, pangkat dan kehebatan calon di masa lalu.

"Orang yang tidak terkenal sekalipun kalau dia bersih dan memiliki integritas, kapasitas baik, idependensi, orang itu pertama yang harus dipilih," kata dia.

Pantauan dia sewaktu tahap seleksi wawancara ada calon yang mengatakan jika KPK sudah melakukan penyelidikan, proses selanjutnya harus diserahkan kepada polisi atau pengadilan. Ada juga yang mengatakan bahwa nantinya KPK bertindak sebagai pencegahan.

Ikrar mengigatkan bahwa Indonesia di mata internasional masih dipandang sebagai negara dengan tingkat korupsi yang besar, dan hal tersebut dapat berpengaruh kepada minat investor untuk berinvestasi di negeri ini.

"Mudah-mudahan pansel memilih bukan hanya dengan otak tapi juga hati nurani," kata dia.

Sementara itu tokoh masyarakat Romo Benny Susetyo mengatakan jika pansel tidak mampu menemukan orang-orang yang punya integritas, jujur, dan keberanian maka KPK tidak akan berjalan efektif.

"Ini bahaya, apalagi jika pansel tunduk atau takut terhadap intervensi institusi lain. Nasib KPK ada di tangan pansel, kalau pansel salah pilih orang maka akan menghadapi masalah besar bahwa KPK semakin dikerdilkan," kata dia.

Dia mengatakan kalau KPK mau bangkit maka panitia harus memilih orang-orang yang memiliki independensi, rekam jejak yang jelas dan bebas dari masalah.

"Orang-orang tersebut bukan berasal dari lingkaran kekuasaan, orang-orang itu tidak ada masalah, dan orang itu punya kredibilitas," kata dia.

Dia yakin pansel memiliki hati nurani untuk memilih calon pemimpin KPK yang bersih tanpa harus diintervensi pihak lain.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015