New York (ANTARA News) - Dolar mengakhiri perdagangan Jumat dengan kenaikan mingguan terhadap euro dan pound ketika saham AS relatif stabil dan serentetan data ekonomi Amerika yang kuat membantu meredakan kekhawatiran investor mengenai gejolak pasar yang berkelanjutan.

Tapi mata uang AS melemah terhadap yen dalam seminggu perdagangan yang tidak rata yang sering terlihat uang berperilaku seperti aset berisiko.

Indeks Dolar WSJ, yang mengukur kekuatan dolar terhadap "sekeranjang" mata uang saingannya, mengakhiri sesi Jumat naik 0,2% pada 88,48.

Menit-menit dari pertemuan pembuat kebijakan Federal Reserve yang dirilis pada 19 Agustus menggebrak periode kelemahan dalam dolar, karena investor mendorong kembali harapan mereka mengenai waktu--untuk pertama kalinya--Federal Reserve menaikkan suku bunga sejak 2006.

Menit-menit itu menunjukkan para pembuat kebijakan belum memastikan apakah kenaikan suku bunga pada bulan September akan sesuai, mengingat tingkat inflasi yang rendah masih dicari penjelasannya dalam pertemuan bank sentral AS di Jackson Hole Jumat dan Sabtu.

Tapi komentar Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer, menunjukkan bahwa pintu masih terbuka untuk peningkatan suku bunga pada pertemuan Fed berikutnya, mendorong dolar lebih tinggi di perdagangan sore. Pembuat kebijakan Fed menghadiri KTT kebijakan tahunan mereka di Jackson Hole, Wyo.

Dolar sensitif terhadap ekspektasi kenaikan tingkat-suku bunga investor, karena suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan laba atas aset dalam mata uang dolar, membuat mata uang AS lebih menarik bagi investor asing.

Inflasi PCE, metrik inflasi rujukanFederal Reserve, menunjukkan bahwa inti inflasi dari tahun ke tahun tumbuh 1,2% pada bulan Juli, menghilangkan ekspektasi ekonom.

Tapi pedagang mata uang mengabaikan data, meninggalkan dolar sedikit-berubah terhadap mata uang saingan utama.

Pound terakhir diperdagangkan pada $1,5390, turun 0,1% dari $1,5410 pada Kamis malam di New York.. Euro diperdagangkan pada $1,1184 turun 0,5% dari $1,1242. Dolar diperdagangkan pada 121,34 yen, menguat 0,2% dari 121,12 yen pada Kamis, demikian mengutip Market Watch.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015