Paris (ANTARA News) - Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Austria Werner Faymann, Jumat (28/8), melalui pembicaraan telepon membahas tentang krisis migran yang memburuk setelah polisi Austria menemukan 71 migran tewas di dekat perbatasan Hongaria pada Kamis.

Hollande dan Faymann menyampaikan tekad mereka untuk memerangi penyelundup dan melindungi perbatasan negara mereka. Prancis dan Austria menghadapi lonjakan migran yang menyelamatkan diri dari kerusuhan dan perang di negara mereka masing-masing dan kebanyakan berakhir tenggelam di dasar laut.

Di dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Presiden Prancis, kedua pemimpin itu mendesak dilakukannya pelaksanaan cepat keputusan Dewan Eropa, terutama dipercepatnya pembukaan pusat perawatan di Italia dan Yunani.

Mereka juga menyerukan pembagian pengungsi secara adil di antara negara anggota Uni Eropa dan mendampingi migran gelap sambil tetap menghormatai martabat mereka.

Kepala Negara Prancis dan Kanselir Austria tersebut menyerukan "penerapan sistem suaka Eropa tunggal dan kebijakan bersama mengenai migrasi", kata kantor Hollande, seperti dilaporkan Xinhua.

Menurut Organisasi Internasional bagi Migrasi, 300.000 orang telah menyeberangi Laut Tengah untuk mencapai Eropa sepanjang tahun ini, dan 2.500 di antara tewas tenggelam di laut.
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015