"Mengelola sungai itu jauh lebih sulit daripada mengelola minyak bumi," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bertamsil.

Basuki mengemukakan hal itu saat bertemu dengan 500-an warga Komunitas Sungai di Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (28/8/2015) pada Kongres Sungai Indonesia (KSI) I  26 -30 Agustus 2015.

Basuki menyatakan komunitas sungai merupakan mitra penting bagi Kementerian PUPR. Ia mengajak komunitas sungai mengelola sungai dengan baik.

Menteri meminta agar kongres jangan hanya menghasilkan rekomendasi namun juga membuat pilot project mengelola sungsi yang ramah lingkungan.

"Silakan ajukan satu atau dua program, nanti saya bawa untuk dianggarkan di 2016," katanya.

Menurut Basuki, tantangan mengelola sumber daya alam ke depan sangat berat mengingat kebutuhan akan ketersediaan air yang terus meningkat. Demikian pula halnya dalam pengelolaan SDA sungai.

Dia menyebut Indonesia  memiliki lebih dari 5.500 sungai utama dengan 65 ribu anak sungai. Panjang total sungai utama mencapai 94.573 km dengan luas daerah aliran sungai mencapai 1.512.466 km2.

Guna mengelola sungai-sungai tersebut, Indonesia membagi sungai-sungai tersebut dalam 128 Wilayah Sungai (WS).

Untuk setiap WS disusun Pola dan Rencana sebagai kerangka dasar dan rencana teknis dalam merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan SDA. Time frame Pola dan Rencana WS adalah 20 tahun.

Dalam rangka mewujudkan pengelolaan SDA terpadu, dibentuk wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air yaitu Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air, yang beranggotakan semua pemilik kepentingan di wilayah sungai tersebut yang mewakili unsur Pengatur, Pengelola, Pengembang dan Pengguna.

Komposisi TKPSDA terdiri dari 50% perwakilan pemerintah dan 50% perwakilan non pemerintah.

Selain itu pelaksanaan pengelolaan sumber daya air tentu saja harus sejalan dengan arah kebijakan bidang penataan ruang agar pelaksanaan pengelolaan sumber daya air sesuai dengan arahan pola dan struktur pemanfaatan ruang yang telah ditetapkan, baik di tingkat kawasan, kabupaten/kota, provinsi, maupun tingkat nasional.

Kongres Sungai Indonesia (KSI) 2015 digelar 26-30 Agustus, dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani.

Hadir dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Banjarnegara Tedjo Slamet Utomo, serta ketua konggres Eva Sundari. Acara pembukaan berlangsung di halaman Balai Budaya Selamanik, Rabu (26/8). (Puskom)

Advertorial


Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2015