Jakarta (ANTARA News) - Pameran mobil klasis Otoblitz Indonesia Classic Car Show yang tahun ini menjadi bagian Indonesia International Motor Show di Hall B3-C3 JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu, menghadirkan parade sejarah mobil klasik dunia sebagai salah satu sisi yang menarik perhatian pengunjung.

OICC-Show membagi sejarah mobil klasik dunia ke dalam sembilan era dari masa mobil bertenaga uap hingga modern klasik.

Era mobil bertenaga uap meliputi mobil-mobil keluaran 1768-1888, yang dari rupanya lebih mirip gerobak besi bertenaga uap dengan ukuran besar dan bersematkan roda dari kayu atau besi.

Dari era ini, OICC-Show menghadirkan Benz-Patent Motorwagon (1886).

Kemudian era selanjutnya mewakili mobil-mobil produksi 1888-1905 yang dilabeli sebagai era veteran dengan memiliki bentuk lebih praktis dan dilengkapi sistm pembakaran internal menggunakan bahan bakar gas, listrik atau bensin.

Benz-Patent Motorwagen (1888) Spijker (1895) mewakili era veteran di arena OICC-Show.

Selanjutnya Era Brass/Erwardian merupakan mobil-mobil produksi 1905-1918 yang meski bentuknya masih mirip dari era sebelumnya namin dilengkapi sistem drivetrain yang lebih modern dan hampir seluruhnya memakai pembakaran internal berbahan bakar bensin serta menyematkan desain-desain eksperimental.

Anda bisa menyaksikan unit Lorraine-Dietrich (1908) buatan AS yang menjadi wakil Era Edwardian di OICC-Show.

Ford Model A (1926) dan Dodge Brothers Sedan (1926) menjadi sajian dari era berikutnya di OICC-Show, yakni Era Vintage meliputi mobil-mobil keluaran 1918-1929 yang identik dengan desain bodi lebih modern berterapkan lekuk bodi serta menggunakan roda ban karet.

Setelah itu adalah Era Pra-Perang meliputi mobil-mobil produksi 1930-1946, yang bercirikan penempatan fender menyatu dengan bodi mobil dan sepenuhnya tertutup dengan sajian utama Ford Model-68 Cabrio V8 (1936), VW Beetle Type 1 (1938) dan Chevy Fleet Master (1946) sebagai wakil era tersebut di arena OICC-Show.

Usai perang, mobil-mobil dikembangkan dengan ciri khas desain ponton lebih modern, bodi ringkas dan meninggalkan orientasi manfaat di medan perang ditahbiskan sebagai Era Pasca-Perang yang meliputi masa produksi 1946-1955, Di OICC-Show anda bisa menyaksikan DeSoto Custom (1947) dan Mercedes-Benz 220B/W187 (1951) sebagai perwakilan dari era tersebut.

Bergeser ke mobil-mobil produksi 1955-1975 yang masuk ke dalam Era Klasik, saat di mana pengembangan mobil mulai mengadopsi teknologi lebih canggih dan diwarnai euforia pesawat jet dan pesawat luar angkasa dengan sematan bentuk sirip di bodi belakang mobil.

Era ini memiliki varian karakter yang berbeda di tiga wilayah, mobil berotot di AS, desain kompak bertenaga gahar di Eropa dan desain ikonik hemat bahan bakar ala Jepang.

Beberapa mobil yang mewakili era tersebut di OICC-Show antara lain Chevy Bel Air Sedan (1955), BMW 2000 CS (1965) dan Mercedes-Benz W107 Sedan/Kebo (1975).

Selanjutnya Era Youngtimer meliputi masa produksi 1975-1990 saat industri mobil menerima peningkatan standardisasi, berbagai metode platform dan sistem mekanis terkomputerisasi. Masa ini juga diwarnai pengembangan sistem penggerak empat roda, adopsi mesin diesel, injeksi bahan bakar dan desain unibodi serta dominasi pasar dari tiga jenis bodi yakni sedan, hatchback dan SUV.

Dua dari sejumlah mobil era ini yang tampil di OICC-Show adalah Mercedes-Benz W123 Coupe (1979) dam Toyota MR2.

Era teranyar meliputi masa produksi 1990-2000, ditandai dengan penekanan penting keamanan berkendara lewat penerapan ABS dan airbag sebagai standar produksi serta ekspansi serius pabrikan Jepang ke pasar otomotif internasional.

Era Modern Klasik di antaranya diwakili Mercedes-Benz SL500 W129 Koenig (1993) di OICC-Show.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015