Jakarta (ANTARA News) - Liberalisasi ekonomi sesuai dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menimbulkan ekses kesenjangan sosial ekonomi.

Dr. TB Massa Djafar dalam perbincangan dengan Antara di Jakarta, Minggu menilai selama ini banyak pihak hanya fokus pada soal sikap optimisme dan pesimisme tentang kesiapan Indonesia menghadapi MEA mulai akhir tahun 2015  tetapi jarang menyoroti sisi lain yaitu ekses liberalisasi ekonomi MEA.

"Mekanisme pasar tidak sepenuhnya steril atau netral mengikuti hukum pasar. Bagaimanapun jejaring sosial ekonomi, melalui asosiasi kelompok kepentingan, sentimen etnisitas, suku bangsa turut mewarnai dinamika pelaku pasar," kata TB Massa, dosen pascasarjana Universitas Nasional, Jakarta, dan salah seorang ketua Pergerakan Kaum Bumiputera.

Dalam diskusi bulanan yang diselenggarakan organisasi masa itu Sabtu (29/8). TB Massa menyampaikan paparan bertema "Daya Saing Indonesia Memasuki Masyarakat ASEAN pada Tahun 2015: Masalah Institusional dan Pemberdayaan UKM Lokal/Daerah".

Menurut dia, ketimpangan struktural ini tidak mudah diselesaikan dalam waktu singkat.

"Persoalan menjadi krusial, dimana struktur ekonomi politik domestik sudah terintegrasi dengan struktur global. Kecuali pemerintah memiliki keberanian untuk melakukan proteksi," kata dia.

Menurut TB Massa, pemerintah harus  mampu "memproteksi" kepentingan pelaku ekonomi menengah kecil.

Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015