Penghapusan PPN dan bantuan uang muka perumahan bagi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) juga semakin sangat membantu."
Medan (ANTARA News) - Realestat Indonesia Sumatera Utara optimistis bisa mencapaitarget pembangunan rumah sejahtera tapak sebanyak 7.500 unit.

"Keyakinan bisa tercapai semakin kuat melihat dua hal yakni realisasi yang sudah di atas 50 persen hingga awal Agustus atau 4.700 unit dan komitmen pemerintah yang semakin kuat untuk mendorong realisasi pembangunan satu juta unit RST (rumah sejahtera tapak)," kata Ketua REI Sumut Umar Husein di Medan, Minggu.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat misalnya terus melakukan berbagai kebijakan terkait mendorong program sejuta rumah itu.

Pekan lalu, Menteri PU dan Perumahan Rakyat di Jakarta, mengumpulkan pelaku dan ahli perumahan untuk membahas kesulitan dan langkah-langkah program membangun sejuta rumah dan soal lainnya di sektor perumahan.

Dengan terus melakukan komunikasi dan koordinasi tentunya diharapkan hambatan menjalankan program sejuta rumah itu akan bisa diatasi.

Pihak terkait seperti Bank Indonesia juga melakukan berbagai kebijakan yang memudahkan jual-beli RST.

"Yang perlu digenjot lagi adalah komitmen pemerintah provinsi/kabupaten/kota," katanya.

Minat pembeli RST juga semakin tinggi karena berbagai faktor mulai harganya yang sudah ditetapkan dan adanya penurunan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Bunga FLPP turun dari 7,25 persen menjadi 5 persen.

"Penghapusan PPN dan bantuan uang muka perumahan bagi MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) juga semakin sangat membantu," ujar Umar.

Dengan realisasi pembangunan sudah 4.700 unit hingga awal Agustus, maka target 7.500 RST tahun 2015 diyakini akan tercapai.

"Meski optimistis tercapai, tetapi pengembang anggota REI tetap berharap dukungan kuat khususnya dari pemkab/pemkot di mana RST dibangun," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015