saya telepon Pak RJ Lino rupanya dia lagi di tengah wartawan, dia marah, dia lagi emosi sekali"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil menganggap Richard Joost Lino terbawa emosi saat mengancam akan meletakkan jabatannya sebagai Direktur Utama PT Pelindo II setelah kantorny digeledah Bareskrim Mabes Polri.

Di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, setelah dipanggil Presiden, Sofyan berkata, "Ya itu orang emosi, karena sudah emosi, karena sudah menyelesaikan port (pelabuhan), dia sudah emosi jadinya dia katakan seperti itu."

Ia juga membenarkan dia memang telah menelepon RJ Lino karena sebelumnya yang bersangkutan mengirimkan SMS kepadanya.

Sofyan tidak mengetahui jika pembicaraan antara dia dengan Lino melalui telepon itu ternyata dibuka kepada wartawan melalui speaker.

"Betul. Saya telepon karena dia kirim SMS karena kantornya digeledah, begitu dia SMS dan saya selesai rapat, saya telepon Pak RJ Lino rupanya dia lagi di tengah wartawan, dia marah, dia lagi emosi sekali. Maka dia bukalah itu, padahal saya cuma katakan empati saja, ingin tanya apa perkaranya," kata Sofyan.

Sofyan dan Lino diketahui memiliki hubungan sangat dekat bahkan Lino diangkat sebagai Dirut PT Pelindo II (Persero) oleh Sofyan yang ketika itu menjabat Menteri BUMN.

"Dia saya angkat pada 2008 waktu itu kita mencari direksi, ada beberapa kandidat, saya cari, kemudian saya bilang Pak Lino, kita interview luar biasa itu. Akhirnya kita bikin panel tentang visi misi dia," katanya.

Sofyan mengaku tidak salah mengangkat Lino karena terbukti berkinerja luar biasa, antara lain karena dianggap mampu memperbaiki kinerja BUMN ini.

"Misalnya beberapa indikator, kontainer waktu dia masuk cuma 3,8 juta (TEUS) sekarang sudah hampir 7 juta (TEUS), dengan cuma membeli peralatan, tak hanya di Tanjung Priok tapi juga Pontianak, banyak sekali perbaikan-perbaikan," kata Sofyan.



Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015