Kudus (ANTARA News) - Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis tahun ini menerjunkan tim pencari bakat yang terdiri atas 14 legenda bulu tangkis Indonesia untuk mencari bibit-bibit potensial.p

"Banyak legenda PB Djarum dan legenda badminton Indonesia berkumpul di sini sebagai sumbangsih para legenda, untuk memilih para talenta muda dari seluruh indonesia, kemudian digembleng di PB Djarum," kata Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di GOR Djarum, Kudus, Senin.

Yoppy mengungkapkan, 14 legenda bulu tangkis Indonesia itu antara lain Christian Hadinata, Lius Pongoh, Eddy Hartono, Hariyanto Arbi, Kartono Hari Atmanto, Heryanto Saputra.

Legenda lainnya yakni Liem Swie King, Denny Kantono, Bobby Ertanto Kurniawan, Simbarsono Sutanto, Johan Wahyudi, Maria Kristin Yulianti, Hastomo Arbi, dan Fung Permadi.

"Kami terjunkan legenda untuk pakai kejelian mata mereka. Sekarang dari legenda langsung untuk melihat bibit-bibit potensial secara langsung di kota-kota audisi," ujarnya.

Liem Swie King, mengaku terpanggil untuk berpartisipasi dalam ajang penjaringan bibit bulu tangkis muda berbakat agar bulu tangkis Indonesia bisa kembali berjaya lagi.

"Dengan melihat prestasi tunggal putra belum muncul, saya sangat terpanggil untuk melakukan sesuatu dan untuk menggairahkan kembali bulu tangkis di Indonesia," kata Juara All England 1978, 1979, dan 1981 itu.

Ia juga menilai, proses audisi dengan mendatangi kota-kota merupakan langkah yang baik karena banyak bibit pemain bulu tangkis andal yang bertebaran di pelosok penjuru Indonesia.

"Saya ditantang Djarum untuk membantu. Baru kali ini terlibat di audisi, dan saya pikir ini positif karena kami menjemput bola," ujarnya.

Audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2015 yang berlangsung di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah menjadi kota terakhir ajang penjaringan bibit bulu tangkis muda berbakat yang berlangsung pada 1-3 September 2015.

Sebelumnya, audisi umum telah dilakukan di delapan kota besar di Indonesia yakni di Medan, Palembang, Jember, Balikpapan, Manado, Makassar, Tasikmalaya, dan Purwokerto.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015